Tim Honda dituding memetik keuntungan dari penundaan MotoGP. Mereka pun membantah klaim itu dengan memberi penjelasan mendetil.
MotoGP gagal start pada 8 Maret. MotoGP Qatar urung digelar karena pandemi virus corona. Beberapa seri juga dijadwal ulang karena hambatan serupa, MotoGP Thailand salah satunya.
Dorna sudah memutuskan bahwa MotoGP 2020 akan direncanakan dimulai di Le Mans pada 17 Mei mendatang. MotoGP Prancis menjadi seri pembukanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, masih ada waktu sekitar 1,5 bulan bagi tim untuk melakukan persiapan. Beberapa kabar menyebutkan bahwa Honda yang akan diuntungkan.
Baca juga: Jeblok di Tes Pramusim, Honda Tak Panik |
Manajer Repsol-Honda, Alberto Puig, membantah itu. Dia menegaskan bahwa timnya tak mempunyai intensi untuk melakukan perbaikan di jeda ini.
"Kami merupakan tim pertama yang menunjukkan apa yang kami miliki (di Qatar), itu berlawan dengan apa yang dikatakan banyak orang. Sisanya tidak...Jadi bagaimana kami bisa mendapat keuntungan," kata Puig di EFE.
"Honda tidak mempunyai niat untuk memodifikasi apapun karena, yang utama, mesin tak dibuat dalam lima menit. Semua orang yang berpikir 'mereka sudah menunda kejuaran (jadi sekarang Honda bisa) membuat mesin lain' tak begitu paham."
"Satu-satunya hal yang bisa kami katakan ddengan kepastian penuh, adalah bahwa seseorang yang bisa bertindak tidak fair dalam kejuaraan ini itu bukanlah Honda karena IRTA sudah mempunyai apa yang diminta dari kami," dia menambahkan.
(cas/aff)