Terganggunya jadwal MotoGP 2020 memunculkan wacana untuk memadatkan musim. Suzuki percaya meski dipadatkan, hasilnya tak akan berubah banyak dari musim lalu.
Sudah empat seri MotoGP 2020 yang dibatalkan sejauh ini akibat pandemi virus Corona. Empat seri tersebut adalah MotoGP Qatar, Jerman, Belanda, dan Finlandia.
Empat seri lainnya dalam status ditunda, yakni MotoGP Spanyol, Prancis, Italia, dan Catalunya. Hingga saat ini belum ada kepastian kapan musim bisa dimulai, tapi ada wacana MotoGP Spanyol di sirkuit Jerez jadi seri pembuka pada bulan Juli nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan sejumlah seri sudah dibatalkan dan jadwal yang berantakan, ada kemungkinan MotoGP musim ini dipadatkan. Kabarnya salah satu opsi yang paling dipertimbangkan adalah menggelar musim yang pendek di Eropa, terdiri dari 10-12 balapan.
Manajer tim Suzuki Davide Brivio menilai musim pendek tak akan banyak mengubah situasi persaingan.
"Saya tak merasa menjalani seri pendek atau panjang akan mengubah banyak hal. Para pebalap yang cepat akan selalu sama. Tentu saja ada beberapa variabel tahun ini, karena kita harus melihat apakah jeda panjang ini berefek lebih ke beberapa tim daripada yang lain," ujar Brivio dikutip Crash.
"Tapi dalam hal hasil atau kompetisi, saya rasa kurang lebih akan sama saja. Saya mencoba menghitung sendiri, memilih balapan-balapan yang sepatutnya kami jalani dalam musim pendek."
"Ada ide kasar yang mana, seperti balapan dua kali di Jerez, kami mungkin dua kali balapan di Austria, kurang lebih kalau Anda menggandakan hasil tahun lalu untuk Jerez dan Austria dan seterusnya, maka situasi di kejuaraan akan sangat mirip. Jadi ya menurut saya situasinya tidak akan berubah banyak."
"Tentu saja, Anda tak bisa melakukan kesalahan karena ada lebih sedikit balapan untuk melakukan penebusan. Dalam situasi normal, kalau Anda mengalami awal musim yang buruk, beberapa kali jatuh atau semacamnya, maka di paruh kedua Anda bisa memulihkan diri," imbuhnya.
(raw/rin)