Fabio Quartararo dan Julukan Anti-Marquez

Fabio Quartararo dan Julukan Anti-Marquez

Okdwitya Karina Sari - Sport
Jumat, 26 Jun 2020 19:20 WIB
Petronas Yamaha SRTs French rider Fabio Quartararo (L) celebrates after earning the pole position for tomorrows race with third placed Repsol Honda Teams Spanish rider Marc Marquez during the MotoGP qualifying session of the Spanish Grand Prix at the Jerez - Angel Nieto circuit in Jerez de la Frontera on May 4, 2019. (Photo by JORGE GUERRERO / AFP)
Fabio Quartararo mulai kerap dijuluki Anti-Marquez setelah tampil impresif di MotoGP 2019. (Foto: JORGE GUERRERO / AFP)
Jakarta -

Fabio Quartararo kini kerap dijuluki sebagai anti-Marquez. Quartararo percaya diri akan bisa lebih bertaji untuk bersaing dengan Marc Marquez di masa depan.

Label itu disematkan kepada Quartararo setelah tampil impresif di musim debutnya di MotoGP pada tahun lalu. Bersama Petronas SRT, Quartararo berhasil membukukan tujuh podium yang lima di antaranya finis sebagai runner-up.

Meski hanya menunggangi motor spesifikasi tim satelit, Quartararo bahkan mampu memberikan perlawanan terhadap Marquez di San Marino dan Buriram. Sekalipun pada akhirnya dia harus mengakui keunggulan rider Repsol Honda itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rivalitas Quartararo dan Marquez diyakini akan semakin sengit di 2020. Pasalnya mulai musim ini pebalap berusia 21 tahun itu akan mendapatkan spesifikasi motor yang sama dengan motor pabrikan.

Quartararo tidak keberatan dengan julukan "Anti-Marquez". Pebalap Prancis itu optimistis bisa mengalahkan Marquez di balapan usai mendapatkan pelajaran berharga dari musim lalu.

ADVERTISEMENT

"Aku suka kok, karena di Qatar aku melakukan sebuah simulasi balapan dengan kecepatan yang sangat bagus dan itu tertinggal di pikiranku," kata Quartararo dikutip GPOne. "Juga aku menggunakan mesin baru tapi yang sudah digunakan berkilo-kilometer jadi tenaganya lebih besar dan hal itu memberiku lebih banyak kepercayaan diri."

"Dipanggil sebagai anti-Marquez bukanlah sebuah motivasi, tapi aku menyukainya. Kurasa Marc sudah menjalani sebuah musim yang luar biasa dan kukira dia tidak akan bisa mengulanginya, kalau tidak kami akan harus benar-benar menemukan sesuatu."

"Musim lalu dia cuma finis pertama dan kedua, seandainya dia melakukannya lagi ... pasti ada yang salah. Dengan pengalaman yang lebih banyak maka akan lebih mudah mengalahkan dia," simpul rider Prancis itu.

kerajaan



(rin/aff)

Hide Ads