Andrea Dovizioso belum bersinar lagi setelah juara di Austria. Pengamat top MotoGP Carlo Pernat mendesak Dovi buru-buru bangkit demi 'menampar' Ducati.
Pebalap Italia itu tetap memuncaki klasemen sementara MotoGP meski finis kedelapan di Emilia Romagna, Minggu (20/9/20200. Hasil itu merupakan posisi finis terburuk Dovizioso sejak juara di seri Austria, satu-satunya balapan yang dimenanginya di musim ini.
Dovizioso mengumpulkan 84 poin dalam tujuh balapan pertama, hanya unggul satu angka dari Fabio Quartararo (2) dan Maverick Vinales (3). Serta berjarak empat poin dari Joan Mir di posisi keempat. Mengingat keunikan kejuaraan kali ini, Dovizoso bahkan mungkin belum aman dari ancaman trio Franco Morbidelli (64 poin), Jack Miller (64 poin), dan Takaaki Nakagami (63 poin).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MotoGP 2020 akan menggulirkan seri kedelapan di Catalunya pada akhir pekan ini. Dovizioso mesti kembali ke podium demi menjaga peluangnya dalam perburuan gelar juara dunia sekaligus membuktikan Ducati sudah salah tidak memperpanjang kontraknya.
"Saya akan mengatakan sesuatu kepada Andrea, saya mengatakan ini karena saya adalah teman dia," ungkap Pernat kepada GPOne.
"Bangunlah Andrea, karena pebalap seperti kami, sekalipun dia akan pergi tahun depan, dia mesti menunjukkan dengan bangga bahwa keputusan Ducati sudah salah."
Tantangan besar dihadapkan pada Dovizioso di MotoGP Catalunya. Sejak terakhir kali juara pada 2017, Dovizioso tidak memiliki rekor bagus usai gagal finis di masing-masing balapan dalam dua tahun berikutnya.
Dovizioso akan mengganggur setelah kontraknya bersama Ducati selesai pada akhir musim ini. Sampai kini runner-up MotoGP tiga tahun beruntun itu mengaku belum memiliki rencana kongkret sekalipun kini sedang dikaitkan dengan pebalap penguji Yamaha dan Suzuki.
(rin/cas)