.webp)
Fabio Quartararo belum puas dengan performa motornya musim lalu. El Diablo menyarankan Yamaha untuk tidak takut melakukan perubahan.
Quartararo harus rela menyerahkan titel juara MotoGP kepada Francesco Bagnaia pada musim 2022. FB63 keluar sebagai kampiun meski sempat tertinggal 90 poin dari FQ20.
Bagnaia bangkit dari ketertinggalan dan sukses menyabet tujuh kali podium pertama, empat secara beruntun. Quartararo hanya mampu meraih tiga kemenangan dari dua puluh balapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fabio Quartararo menilai dirinya sudah berusaha tampil maksimal sepanjang MotoGP 2022. Namun, dia mengeluhkan performa motornya yang kalah saing ketimbang kompetitor-kompetitor lainnya.
Dalam pandangan Quartararo, Yamaha tak banyak melakukan perubahan ketika rival-rival mereka terus berkembang. Rider Prancis itu mendesak Tim Garpu Tala untuk beradaptasi dan mengejar ketertinggalan.
"Saat ini, hampir setiap motor memiliki sisi positifnya. Di kejuaraan dunia, Yamaha, Aprilia, Ducati, dan Suzuki menjadi yang terdepan," kata Quartararo, dikutip dari Crash.
"Honda juga kuat tahun ini. KTM menang di Indonesia dengan Miguel Oliveira dan nyaris menang juga di Qatar dengan Brad Binder," sambungnya.
"Anda harus beradaptasi, tentu saja, tetapi Anda tidak akan masuk ke dalam situasi bahwa Anda memiliki motor yang buruk. Selalu ada aspek positif dan negatif, tetapi dalam situasi saat ini Anda tidak perlu takut akan adanya perubahan," Fabio Quartararo mengungkapkan.
(bay/aff)
