Terus Tampil Buruk, Quartararo Sebut Yamaha Kebanyakan Tidur

Terus Tampil Buruk, Quartararo Sebut Yamaha Kebanyakan Tidur

Afif Farhan - Sport
Minggu, 30 Apr 2023 18:45 WIB
MISANO ADRIATICO, ITALY - SEPTEMBER 18: Fabio Quartararo of France and Monster Energy Yamaha MotoGP Team looks on during the press conference at the end of the qualifying practice during the MotoGP Of San Marino - Qualifying at Misano World Circuit on September 18, 2021 in Misano Adriatico, Italy. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Foto: (Getty Images/Mirco Lazzari gp)
Jakarta -

Fabio Quartararo belum juga juara di tiga seri awal MotoGP 2023. Motornya disebut masih bermasalah dan lempar sindiran ke tim Yamaha.

Fabio Quartararo yang jadi penantang gelar juara di tahun lalu, kini lagi kesulitan duduk di papan atas Klasemen MotoGP 2023. Quartararo sementara ada di peringkat ketujuh.

Fabio Quartararo pun berkali-kali gagal jadi yang tercepat di sesi kualifikasi. Di MotoGP Spanyol 2023 yang akan main malam nanti, Minggu (30/4) pukul 20.00 WIB, Quartararo harus puas di posisi ke-16.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MotoGP 2023 memang baru dimulai dan masih banyak serinya. Tapi ada kecemasan, kalau El Diablo dinilai tidak bisa jadi favorit juara di tahun ini.

Dilansir dari Canal+, Fabio Quartararo tersirat tidak puas dengan tim Yamaha. Dirinya merasa masih ada masalah soal pengereman dan timnya disebut kebanyakan tidur.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak menduga akan selambat itu di sesi kualifikasi. Saya tidak bisa menyalip ke depan," cetusnya.

"Pengereman masih menjadi masalah kami. Kami harus menemukan solusi, yang terpenting, mengubah mentalitas tim. Sebab, saya pikir kami lebih banyak tidur daripada melakukan sesuatu yang baik," ungkapnya.

Fabio Quartararo seolah masih cari setelan terbaik dari motor barunya. Juara dunia MotoGP tahun 2021 itu merasa, motornya sulit saingi kecepatan lawan-lawannya.

"Ini adalah masalah besar. Saya merasa bisa lebih cepat, tapi saya merasa ban sangat buruk dan ini belum terpecahkan juga solusinya," katanya.

"Kami memulai dengan ekstra rendah (dengan tekanan ban depan])dan kami mencapai ketinggian normal. Tapi ini bukan masalahnya, masalahnya adalah pada cengkeraman," tutupnya.

(aff/yna)

Hide Ads