Pecco Bagnaia Usul Ada Poin Bonus di MotoGP

Pecco Bagnaia Usul Ada Poin Bonus di MotoGP

Kris FW - Sport
Jumat, 06 Des 2024 20:05 WIB
BARCELONA, SPAIN - NOVEMBER 16: Francesco Bagnaia of Ducati Lenovo competes during the qualifying round of the Motul Solidarity Grand Prix of Barcelona at 4.66-kilometer-long Circuit de Barcelona-Catalunya on November 16, 2024 in Barcelona, Spain. 2024 Solidarity motorcycle Grand Prix is the 20th and final round of the 2024 MotoGP World Championship season. (Photo by Burak Akbulut/Anadolu via Getty Images)
Pecco Bagnaia. Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu
Jakarta -

Juara dunia dua kali MotoGP Francesco 'Pecco' Bagnaia merasa perlu ada penyegaran pada sistem poin di MotoGP. Ia mengusulkan metode poin bonus. Apa itu?

Menurut laporan GPOne, hal itu dikatakan oleh Bagnaia dalam acara 'Campioni in Festa'-nya Ducati di Bologna, Italia pada awal pekan ini.

"Ini adalah sebuah sistem yang sudah ada lama sekali, sejak sebelum adanya balapan Sprint, yang sudah memberikan banyak perubahan dalam perebutan poin pada akhir pekan balapan," kata Bagnaia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah adanya balapan (Sprint) ini, menurutku kita harus mempertimbangkan ide pemberian bonus (poin) untuk yang memenangi kedua balapan (sprint race dan race utama di masing-masing pekan), atau mungkin (bonus untuk) waktu putaran tercepat... sesuatu untuk memberikan apresiasi bagi mereka yang paling kencang," ujarnya.

Dalam catatan Crash.net, sistem poin yang digunakan dalam balapan utama MotoGP pada saat ini sudah dipergunakan sejak 1993 atau empat tahun sebelum Pecco Bagnaia lahir.

ADVERTISEMENT

Sejak diperkenalkannya balapan Sprint sejak 2023, ada ekstra 12 poin per akhir pekan balapan buat para rider atau bertambah dari 25 poin yang sebelumnya diraih untuk memenangi sebuah balapan.

Menurut Pecco Bagnaia, yang musim ini harus rela jadi runner-up di bawah Jorge Martin, sistem poin saat ini sebenarnya sudah oke dan memungkinkan rider-rider terpacu karena masih bisa bersaing usai rentetan buruk.

"Namun, menurut pandanganku, Sprint mempengaruhi sejumlah aspek, bukan cuma perhelatannya saja, jadi mungkin ada sesuatu yang seharusnya bisa dipertimbangkan," ucap Bagnaia.

Jika menghitung race utama di MotoGP 2024, Bagnaia sebenarnya mengungguli Jorge Martin dengan 11 kemenangan berbanding tiga. Tapi konsistensi Martin meraih hasil-hasil lebih sip di Sprint Race membuatnya jadi juara dunia.

(krs/cas)

Hide Ads