.webp)
Fabio Di Giannantonio merasa senang bisa membandingkan langsung dirinya dengan Marc Marquez. Menurut Diggia, Marquez sedang di puncak kariernya di 2025.
Pebalap Pertamina Enduro VR46 itu menunggangi Desmosedici GP25 di musim ini. Motor Diggia memiliki spesifikasi yang sama dengan duo Ducati: Marc Marquez dan Francesco Bagnaia.
Kendati dibekali motor superior, hasilnya toh berbeda. Marquez begitu dominan usai memenangi 11 dari 16 balapan dalam delapan seri pertama, termasuk empat balapan grand prix. Bagnaia justru kesulitan, sehingga cuma sekali juara balapan utama, sekali runner-up, dan tiga kali P3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Fabio Di Giannantonio mentok finis ketiga. Pebalap Italia ini dua kali naik podium di balapan panjang Austin, dan sprint race MotoGP Inggris.
"Pada akhirnya, aku membandingkan diriku sendiri dengan dua pebalap juara yang luar biasa, dengan paket motor yang sama," ungkap Di Giannantonio kepada Motogp.com.
"Jika aku bisa melihat hal-hal yang bisa mereka lakukan dan aku tidak bisa melakukannya saat ini, jika aku bisa menemukan cara untuk melakukannya, aku bisa melakukannya juga. Jadi ini hebat."
"Marc [Marquez], kurasa dia sedang di puncak kariernya sekarang, mungkin; dengan pengetahuan, dengan kematangan, dan kecepatan. Jadi bagus bisa membandingkan diri sendiri dengan pebalap juara seperti itu," Diggia menambahkan.
Menuju MotoGP Italia 2025 akhir pekan ini, Marc Marquez memuncaki klasemen dengan perolehan 233 poin, unggul 32 poin dari Alex Marquez (Gresini), dan 93 poin dari Bagnaia. Fabio Di Giannantonio bertengger di peringkat kelima usai mengumpulkan 99 poin. Marc Marquez dalam posisi bagus untuk memenangi titel juara dunia kesembilan.
(rin/aff)
