Marquez kembali ke puncak performanya setelah bergabung dengan tim pabrikan Italia itu. Marquez telah memenangi 17 dari total 22 balapan dalam 11 seri di MotoGP 2025.
Baca juga: Quartararo Kesal, Motornya Lambat Banget! |
Sebanyak tujuh seri disapu bersih superstar balap motor Spanyol itu, dengan menguasai balapan pendek maupun grand prix. Marc Marquez cuma dua kali gagal naik podium saat retired di Austin dan P12 di Jerez.
Berkat laju mulus ini, pebalap berusia 32 tahun itu begitu nyaman memimpin klasemen MotoGP. Marquez sudah mendulang 344 poin, unggul 83 poin dari Alex Marquez (2) dan 147 poin dari Francesco Bagnaia (3). Jika Marquez menjaga konsistensinya, tak bisa dipungkiri akan hampir mustahil menggagalkan si pebalap dari titel juara dunia kesembilan.
Sementara itu Tardozzi pernah membawahi sejumlah rider top MotoGP macam Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan tentu saja Bagnaia di Ducati. Saat ditanya apakah Marc Marquez merupakan pebalap terhebat yang pernah bekerja sama dengan dia, Tardozzi menjawab: "Well... Setiap pebalap itu punya karakteristik sendiri-sendiri."
"Dan saya pikir Marc masih bisa berkontribusi banyak kepada kami. Saya akan mengatakannya kepada Anda nanti, di salah satu dari tahun-tahun ini, karena saya berharap Marc tetap di Ducati sampai akhir kariernya," ungkap Tardozzi dilansir AS.
Marc Marquez memiliki kontrak dengan Ducati sampai akhir musim 2026. Kemenangan di MotoGP Jerman akhir pekan lalu, memastikan Marquez mengoleksi 69 kemenangan di kelas premier/500cc melampaui Giacomo Agostini (68).
Simak Video "Video Marquez Menang Sempurna di Aragon: Lebih Cepat dari yang Saya Harapkan"
(rin/rin)