Krisis Francesco Bagnaia memunculkan spekulasi terkait Fabio Di Giannantonio. Ducati memastikan kedua pebalap tak akan bertukar tempat di musim depan.
Terkecuali seri Jepang di mana dia menyapu bersih sprint race dan grand prix, Bagnaia hancur di tiga seri terakhir. Pebalap Ducati tersebut gagal mendulang satu angka pun di Misano, Mandalika, dan terakhir Phillip Island.
Alhasil, Bagnaia terancam gagal finis ketiga di akhir MotoGP 2025. Juara dunia tiga kali tersebut sudah disalip Marco Bezzecchi (Aprilia), dan kini tertinggal delapan poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Di Giannantonio meraih hasil cukup impresif dengan GP25. Rider VR46 itu duduk di peringkat enam klasemen, usai finis kedua di balapan utama Australia pada akhir pekan lalu.
Rumor pertukaran antara Francesco Bagnaia dengan Fabio Di Giannantonio menyeruak setelah mantan bintang MotoGP Max Biaggi mendukung Bagnaia bergabung ke tim satelit Ducati, jika situasi kontraknya memungkinkan. Namun, Grassili memastikan pertukaran Bagnaia-Diggia tidak mungkin terwujud.
"Situasinya sangat jelas. Pecco itu seorang pebalap Ducati dan akan balapan untuk tim pabrikan juga untuk tahun depan," cetus dia kepada Sky Italia.
"Diggia itu menunggangi motor pabrikan yang membalap untuk tim pendukung pabrikan, VR46, dan akan begitu juga pada tahun depan. Kami memulai sebuah proyek dengan VR pada tahun lalu, dan Diggia akan 100 persen dipastikan bersama VR46," lugas Grassili.
Masa sulit Pecco Bagnaia berlanjut di Sepang. Bagnaia kurang kompetitif di sesi Practice sehingga akan memulai kualifikasi MotoGP Malaysia 2025 dari Q1, sedangkan Di Giannantonio langsung ke Q2 setelah menyudahi di posisi enam.
(rin/aff)











































