Petenis Serbia itu baru saja kehilangan peringkat satu dunia ke tangan Andy Murray usai takluk di final ATP World Tour Finals 3-6, 6-4 di London, akhir pekan lalu. Kegagalan ini menandai bahwa Djokovic hanya meraih satu gelar juara (Rogers Cup) usai menjuarai Prancis Terbuka.
Selain itu, Djokovic juga tersisih di babak awal Wimbledon, Olimpiade Rio de Janiero, dan Paris Terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia tidak punya lawan lagi. Waktu-waktunya dengan Nadal, dengan Federer. Andy sebelumnya selalu menjadi orang keempat," ungkap Becker kepada CNN's World Sport Show. "Jadi dia sedikit kehilangan para lawannya. Sekarang, Murray sedang memperlihatkan sesuatu yang sebelumnya tidak dia perlihatkan."
Kendati begitu, Djokovic mengawali musim ini dengan luar biasa. Petenis berusia 29 tahun itu memenangi enam dari sembilan turnamen pertama.
"Enam bulan pertama benar-benar mengagumkan. Puncaknya adalah memenangi Prancis Terbuka dan memenangi empat Grand Slam beruntun. Itu belum pernah dilakukan sebelumnya sejak 1969 oleh Rod Laver," sambung pelatih yang menangani Djokovic sejak 2013 itu.
"Tentu saja, motivasi dia sedikit menurun setelah itu. Dia benar-benar tidak tahu apalagi target besarnya."
"Dia fokus pada prioritas di luar lapangan, dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya, dia punya ketertarikan pada hal yang lain," imbuh Becker. (rin/mfi)