Tak Lagi Jadi Pengurus PBSI, Rexy Mainaky Akan Buat Akademi Bulutangkis

Tak Lagi Jadi Pengurus PBSI, Rexy Mainaky Akan Buat Akademi Bulutangkis

Mercy Raya - Sport
Jumat, 09 Des 2016 17:35 WIB
Foto: Mercy Raya
Jakarta - Rexy Mainaky tidak lagi jadi pengurus PBSI. Posisinya, sebagai kepala bidang pembinaan prestasi, sudah digantikan oleh Susy Susanty. Rexy pun kini ancang-ancang menjalani aktivitas baru.

"Saya akan buat akademi bulutangkis di Depok," kata Rexy di Plaza FX, Senayan, Jakarta, Jumat (9/12/2016).

"Jadi sebenarnya ini sudah lama dan teman saya yang mengurus lapangan di sana itu sudah menanyakannya, makanya kami akan membicarakan hari ini lebih lanjut," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana pengistilahan "akademi", Rexy ingin menggembleng para pebulutangkis muda di sana. Pun begitu, ia juga tidak menutup pintu buat para pemain dewasa untuk bergabung di akademinya karena tidak mau ada diskriminasi dan justru hendak menyemangati semua orang untuk mencintai olahraga bulutangkis.

"Kita pada prinsipnya akademi ini dimulai dari usia anak-anak, istilahnya u-10 tahun, u-12, u-15, dan u-17 karena jika kita ingin menyuplai untuk nasional team maka tidak mungkin kita didik di usia yang lebih dari itu. Nanti kami siapkan kelas per kelas," kata Rexy.

"Pada 'akademi' itu juga jangan sampai ada diskriminasi. Misalnya ada orang tua yang masih latihan, trus ada yang bilang, 'Kok sudah tua masih latihan?', atau apa. Padahal kita tahu orang tua itu latihan karena dia suka olahraga. Jadi jangan sampai ada diskriminasi itu.

"Saya juga punya program, kalau kita bisa dapat 100 anak sudah bagus. Kita memang fokus untuk membuat akademi yang menciptakan pemain, tapi kita lihat juga jangan sampai ada diskriminasi. Akademi akan baik kalau dari mulut-ke mulut akan baik. Kita coba me-encourage mereka. Tapi jangan dia sudah komitmen tapi kita tidak komitmen," tuturnya.

Menurut rencana, Rexy akan mengajak beberapa rekannya yang sudah berpengalaman membuat akademi di kawasan Eropa. Contohnya di Portugal yaitu Tim Willis, lalu di Swiss (Donevan Cuntanpay), lalu untuk yang di Nottingham University (Martin Lewis).

"Jadi kita akan lihat mereka maunya seperti apa. Saya akan mengundang teman-teman saya itu untuk menyamakan kurikulumnya seperti apa," beber Rexy.

Menyoal pemilihan kota Depok, Rexy sendiri mengaku dirinya punya kesan khusus dengan kota itu. Pasalnya, sejak usianya 15 tahun hingga menjelang dewasa dia sudah tinggal di sana. Secara kebetulan juga, tempat yang dijadikan akademi itu bagus dan bersih.

Lantas kapan akademi Rexy ini akan diperkenalkan secara resmi? Rexy belum mau menbocorkannya.

"Nanti saja soal itu, jika semua sudah fixed," sebut mantan pebulutangkis top Indonesia nomor ganda putra yang di antaranya meraih emas Olimpiade 1996 bersama Ricky Subagdja itu.

(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads