Tahir Djide Dimakamkan dengan Upacara Militer

Tahir Djide Dimakamkan dengan Upacara Militer

- Sport
Jumat, 04 Sep 2009 16:35 WIB
Bandung - Pemakaman Tahir Djide siang tadi dihadiri sekitar 1.000 orang. Termasuk di dalamnya adalah perwakilan KONI pusat, komunitas bulu tangkis dan mantan pebulutangkis pelatnas, Ricky Subagja.

Tahir dimakamkan di TMP Cikutra pada pukul 14.00 WIB. Ia dimakamkan melalui upacara militer, setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Al Furqon di UPI. Tahir yang meninggal di RSHS pada pukul 03.15 WIB, Jumat (4/9/2009), disemayamkan di rumah duka di Jalan Bekamin, Bandung.

"Kita tak minta untuk dimakamkan dengan upacara atau bagaimana pun, yang jelas ini sudah prosedur sbg guru besar UPI. Mungkin ini bentuk penghormatan untuk bapak," ujar Sri Rachma Aprilita Bugiwati, putri sulung Tahir, kepada detikbandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pemakaman tersebut hadir pula perwakilan dari KONI Pusat, KONI daerah, kalangan komunitas bulu tangkis Indonesia dan Ricky Subagja. Nama terakhir pernah dilatih Tahir di pelatnas dan ia menerima banyak manfaat dari gemblengan almarhum.

"Saya pernah dilatih oleh almarhum di PBSI. Saya pertamanya sangat takut karena bapak itu sangat tegas. Tetapi di sana saya termotivasi sampai saya bisa memiliki fisik seperti saat ini," ucap Ricky.

Profesor Tahir Djide, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, meninggal dalam usia 70 tahun, meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Semasa aktif di PBSI, dari tangan pria kelahiran Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, itu lahir pemain-pemain besar seperti Rudy Hartono, Tjuntjun/Johan Wahyudi, Christian/Ade Chandra, Icuk Sugiarto, Liem Swie King hingga Ardy Bernadus Wiranata, Ricky Subagja dan Taufik Hidayat.


Β 
(roz/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads