Saya Masih Pantas Jadi yang Terbaik

Taufik Hidayat:

Saya Masih Pantas Jadi yang Terbaik

- Sport
Rabu, 25 Agu 2004 01:10 WIB
Jakarta - Medali emas yang direbutnya di Olimpiade 2004 dipandang Taufik Hidayat sebagai jawaban atas keragu-raguan sebagian orang terhadap dirinya. Ia merasa masih pantas diperhitungkan.Demikian dikatakan pebulutangkis berusia 23 tahun itu di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (234/8/2004), tak lama setelah mendarat dari Athena, Yunani, yang kedatangannya disambut meriah termasuk oleh puluhan wartawan.“Selama ini banyak yang meragukan saya. Tapi saya telah membuktikan bahwa saya memang bisa dan masih pantas menjadi yang terbaik,” ujar pemuda asal Pengalengan, Jawa Barat, itu.Taufik menambahkan, sukses dirinya meraih medali emas di Olimpiade hendaknya bisa menjadi motivasi tersendiri bagi atlet-atlet lain, bukan hanya dari cabang bulutangkis, untuk meraup prestasi gemilang di kancah internasional.Pemain peringkat 12 dunia itu juara di Athena setelah mengalahkan Shon Seung Mo dari Korea Selatan di babak final dengan skor 15-8 15-7. Taufik meneruskan tradisi emas Indonesia di pentas Olimpiade sejak tahun 1992.Taufik sering membuat kontroversi. Tiga tahun lalu ia pernah memukul seorang penonton dengan raket karena kesal diteriaki “goblok”. Belum lama ini ia juga terlibat pertengkaran dengan sopir bernama Jacky Darmawan yang nyaris mengakibatkan dirinya jadi tersangka kasus penganiayaan, sebelum si sopir mencabut gugatannya.Yang tak kalah kontroversial adalah sikap Taufik yang dinilai “seenaknya”. Ia sempat ngambek besar setelah dipisahkan dengan pelatihnya Mulyo Handoyo. Dengan Mulyo Taufik punya kebebasan yang agak berbeda dengan pemain-pemain pelatnas lainnya. Ia dikabarkan masih bisa leluasa menjalani kehidupannya sebagai anak muda, termasuk “menikmati” statusnya sebagai seorang selebritis.Ditanya soal kontroversinya itu Taufik menjawab enteng. “Tiap orang ‘kan punya karakter yang beda-beda. Pokoknya saya punya tanggung jawab dan saya buktikan itu dengan prestasi.”Emas yang dihasilkan Taufik juga bernilai satu miliar rupiah. Uang sebesar itu memang sudah dijanjikan KONI untuk setiap atlet yang menyumbangkan medali emas di Olimpiade 2004. Buat apa, Fik, duit sebanyak itu? “Menikah? Hanya saya dan Wita (artis Deswita Maharrani—Red) yang tahu. Yang jelas sih untuk masa depan,” jawabnya. (a2s/)

Hide Ads