Itulah sebagian "ritual" Nadal setiap bertanding. Selain itu ia juga menolak untuk menginjak garis lapangan saat terjadi poin.
Raja lapangan tanah liat itu juga selalu meletakkan botol minuman dengan simetris. Ditambahkan petenis Australia Lleyton Hewitt, Nadal memakai dan melepas kausnya berulang kali di ruang ganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang saya perhatikan adalah, menurut saya, bisa jadi Rafa mempunyai gelaja obsesif kompulsif," kata Mogan kepada The Age yang dikutip NDTV.
"Dua atau tiga persen orang mengidap kondisi ketidakmampuan ini dengan serius dan mereka mengidentifikasinya—saat dia berjalan, bagaimana dia meletakkan botol minuman di tempatnya, sangat hati-hati.
"Mereka mengulang-ulang, tapi poinnya adalah mereka mencoba dengan sungguh-sungguh dan mengontrol kegelisahan. Itu tentang merasa sudah oke: 'Saya merasa oke jika saya mengatur botol dengan benar'.
"Obsesif kompulsif adalah penyakit mental, satu dari penyakit kegelisahan," jelas Mogan.
Jika disimak, tak hanya Nadal yang menunjukkan gelaja obsesif kompulsif itu. Petenis Rusia Maria Sharapova selalu memandangi raket saat terjadi poin. Andy Murray gemar mengusap wajah dengan handuk.
Namun, Mogan tak bisa memastikan kebiasaan Nadal itu termasuk kategori obsesif kompulsif atau bukan. Dia butuh tanpa berbicara langsung dengannya.
Paman Nadal, Toni, yang juga pelatih sejak kecil menyadari kebiasaan sang keponakan itu. Dia sempat melarang Nadal untuk menghentikan kebiasaan itu, tapi tak bisa -- sampai sekarang.
(fem/a2s)