Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 33 atlet dan official telah berangkat ke Kudus pada Selasa (15/4/2014) . Mereka akan menjalani pemusatan hingga 24 April mendatang.
Dari sejumlah atlet yang ikut ke Kudus, Tommy yang menjadi salah andalan tunggal putra tidak dapat hadir. Padahal karantina itu merupakan rangkaian awal yang dipersiapkan PBSI untuk mempersiapkan atletnya jelang Piala Thomas dan Uber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecewa (tidak ke Kudus) pasti. Karena engga hanya itu saja, banyak pertandingan saya juga yang akhirnya dicancel. Tapi namanya musibah, mungkin sudah jalannya," kata Tommy ketika dihubungi detikSport, Minggu (20/4/2014).
Meski tidak latihan bersama atlet lainnya, Tommy mengaku mendapat program latihan dari pelatih yang juga ayahnya, Icuk Sugiarto.
"Program latihannya hampir sama, ya walau saya tidak ke Kudus tapi papa ikut melatih saya," tutur Tommy.
"Untuk saat ini saya masih fokus ke endurance. Karena hampir dua bulan yang tidak latihan kontinue, sehingga saya perlu meningkatkan fisik saya lagi."
"Saya harus kejar ketertinggalan. Memang butuh proses tapi saya harus tingkatkan lagi dan siap," terangnya.
Mengenai peta kekuatan, Tommy mewaspadai semua negara yang nomor tinggalnya terbaik. "Pasti semua negara menurunkan tunggal terbaiknya. Seperti Thailand ada Bonsaak Ponsana, Malaysia Lee Chong Wei, Korea juga. Hampir semua diwaspadai," sebutnya.
Kendati begitu, ia menatap optimistis gelaran Piala Thomas tahun ini. Ia yakin bisa menyumbang satu poin untuk Indonesia. "Targetnya tentu ingin menyumbang satu poin untuk Indonesia," ungkapnya.
(mcy/cas)











































