Label boleh simulasi, tapi para pelatih menjanjikan laga dua kubu yang bertarung akan ketat hingga partai terakhir. Tapi simulasi Thomas-Uber tetap tak dijadikan ajang penggodokan para pemain di posisi idealnya masing-masing.
Karantina tim bayangan Thomas-Uber di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, rampung. Para pemain akan menjalani ujian pada simulasi yang dilaksanakan di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah Sabtu (26/4/2014). Bagi barisan pelatih, ajang itu menjadi ajang utak-atik strategi.
Pada tim Thomas, Indonesia A diisi Tommy Sugiarto, Ihsan Maulana Mustofa, dan Simon Santoso pada sektor tunggal. Sektor ganda tim tersebut diperkuat Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Rian Agung Saputro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mencoba menempatkan para pemain sesuai posisi yang akan dijalani saat Piala Thomas nanti. Tapi saya juga mempertimbangkan agar simulasi ini alot sampai akhir, sampai partai kelima," kata Joko Supriyanto, pelatih tunggal putra.
Berbeda dengan sektor tunggal yang mematangkan pemain, nomor ganda menjadikan ajang tersebut untuk coba-coba pasangan baru. Hendra dan Ahsan yang sedang jadi nomor satu dunia pun dipisah. Keduanya juga akan menjalani duel dengan pasangan dadakan masing-masing.
"Kualitas Hendra/Ahsan tidak perlu ujian lagi. Maka lebih baik kami mencoba memasanngkan mereka dengan pemain-pemain lain," kata Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra.
Secara teknis, bongkar pasang nomor ganda itu sekaligus mematangkan skenario kejutan. "Selain itu para pemain juga butuh variasi pukulan. Pelatih sudah memutuskan komposisi seperti itu berarti itulah yang terbaik," ucap Manajer tim Thomas Christian Hadinata.
Tak jauh berbeda, tim putri juga memanfaatkan ajang itu untuk mematangkan peman pada posisinya masing-masing.
"Tapi kami tetap membuat pertandingan akan berlangsung imbang dan ketat sampai partai terakhir," ujar manajer tim Uber, Imelda Wiguna.
(fem/roz)











































