.webp)
Masuk tim inti Piala Uber bukanlah pengalaman pertama Adriyanti Firdasari. Namun, kali ini pebulutangkis 27 tahun itu juga diberi kepercayaan lebih dengan diberi jabatan kapten tim.
Firda lolos ke tim inti Piala Uber dengan serangkaian drama. Dia sempat berbesar hati sebab namanya tak menjadi nominasi saat PP PBSI mengumumkan tim bayangan Piala Uber pada 28 Maret di Golf Senayan Club, Jakarta. Toh, dia bukan lagi pemain pelatnas sehingga merasa tak akan jadi pilihan utama.
Namun, keburuntungan Firda hadir setelah ada kursi lowong dengan cederanya Hera Desi Ana Rachmawati. PBSI pun memanggil Firda untuk mengisi slot yang kosong itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesempatan itu menjadikan Firda bakal tampil untuk keenam kalinya di Piala Uber. Namun, baru kali ini dia didapuk menjadi kapten tim.
"Jangankan mengisi tim inti, dipanggil lagi saja saya tak menyangka. Barulah setelah masuk nominasi mulai ada harapan untuk lolos ke tim inti," kata Firda kepada detikSport.
"Tapi ya sebatas harapan saja waktu itu. Bahkan saat dibilang sebagai kapten tim bayangan saya belum yakin 100 persen bakal lolos, karena memang diberi pesan untuk jadi kapten di tim bayangan, bukan tim inti."
"Sesudah pengumuman nama-nama inti, saya masuk dan dipercaya jadi kapten, sya sangat bersyukur, ternyata masih bisa dipercaya meski sudah keluar dari pelatnas," jelas beber pemain tunggal putri berperingkat ke-80 dunia itu.
(fem/cas)
