Perayaan ulang tahun PBSI sekaligus menjadi acara pelepasan tim Thomas Uber. Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan menegaskan keinginan agar Piala Thomas kembali dibawa pulang.
Piala Thomas tak pernah lagi menjadi milik tim Merah Putih sejak 2004. Malah sepanjang lima pelaksanaan Piala Thomas terakhir, Indonesia hanya bisa mencapai final satu kali.
Torehan terburuk dicatatkan tim Thomas dua tahun lalu di Wuhan, China. Untuk pertama kalinya mereka kandas di perempatfinal. Sudah begitu kekalahan dari Jepang juga jadi catatan mengecewakan sejak 1970.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara itu ditandai dengan pemukulan shuttlecock secara serempak oleh tim inti dan barisan pelatih, manajer dan CDM tim Anton Subowo dan Gita. Acara makin semarak dengan lampu panggung yang berwarna-warni. Hanya saja, kali ini tak ada tradisi cium bendera Merah Putih oleh tim inti.
βDalam waktu dekat kami akan menuju Thomas Uber. Saya mohon semua pihak memberikan restu sebagai dukungan. Beban berat sampai kita terbang ke New Delhi, India. Tapi dengan persiapan yang matang saya berharap mendapatkan hasil maksimal,β kata Gita.
βSaya yakin Thomas bisa jadi juara. Kalau Uber masuk semifinal sudah bagus,β ucap mantan Menteri Perdagangan itu.
Piala Thomas menjadi salah satu pencapaian yang disasar PBSI tahun ini. Di awal tahun PBSI mengincar gelar juara dari lima ajang bergengsi. Yakni, All England, Piala Thomas, Asian Games, Kejuaraan Dunia, dan BWF Super Series Final.
(fem/rin)











































