Tim Uber Indonesia: Satu Misi, Satu Hati

Tim Uber Indonesia: Satu Misi, Satu Hati

- Sport
Rabu, 14 Mei 2014 18:12 WIB
Tim Uber Indonesia: Satu Misi, Satu Hati
dok. PBSI
New Delhi - Tim Piala Uber Indonesia memiliki misi setidaknya bisa lolos ke babak semifinal. Demi menguatkan kekompakan tim, mereka pun memiliki "kesamaan hati".

Saat transit di bandara Changi, Singapura, dalam penerbangan dari Jakarta menuju New Delhi, Selasa (13/5) kemarin, para pemain Tim Uber Indonesia berfoto bersama dengan kostum yang menarik.

Dengan warna merah menyala, kaos itu dilengkapi gambar mahkota berwarna keemasan yang biasa dipakai seorang ratu yang melambangkan identitas tim putri. Di bawah lambang tersebut terdapat tulisan "Satu Hat".

"Sebetulnya ini sudah menjadi tradisi tim putri, kalau ada kejuaran
beregu pasti kami membuat kaus seragam," kata Adriyanti FIrdasari, kapten tim Uber, seperti tertuang dalam rilis PBSI.

"Ini agar tim bisa lebih merasakan kebersamaan. Bukannya mau pamer kekompakan, tetapi memang kenyataannya kami kompak sekali sih," kata pebulutangkis PB Jaya Raya itu kemudian tertawa,

Mengenai slogan "Satu Hati" tersebut, Greysia Polii menerangkan filosofinya.

"Satu Hati juga merupakan keyword yang dipilih tim Uber saat menjalani karantina di Kudus, Jawa Tengah, 15-25 April 2014. Kala itu Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan memberi masukan agar tim memiliki satu keyword, di mana jika kata itu diucapkan, semangat tim akan langsung terpacu," ujar Greysia, yang menjadi pencetus pembuatan kaos seragam tim Uber tersebut.

Pemilihan nomor punggung bebas ditentukan pemain. Tapi rupanya masing-masing pemain punya alasan khusus menunjuk angka yang dipakai.

Nitya Krishinda Maheswari, pemain spesialis ganda putri memilih angka 9 jadi nomor punggung. Nitya bilang itu nomor keberuntungan. Dalam perjalanannya pebulutangkis kelahiran Blitra, Jawa Timur itu baru tahu angka tersebut erat dengan sang ayah Panus Korwa yang seorang mantan pesepakbola.

"Dulu saya tidak sadar apa arti angka ini, ternyata ini adalah nomor punggung ayah saya saat menjadi pemain sepakbola," kata Nitya.

Sementara itu, Linda Wenifanetri juga terlanjur lekat dengan angka 12. Angka tersebut adalah hoki keluarga.

"Di keluarga kami, semua plat mobil di keluarga kami pasti ada angka 12, alamat kantor tempat usaha orang tua saya pun nomor 12. Selain itu, huruf L yang merupakan inisial nama saya, adalah huruf ke-12," ujar Linda.

Dari 14 orang yang mengenakan kaus ini (10 anggota tim Uber dan tiga pelatih serta manajer), tak ada satupun memiliki angka favorit yang sama,, termasuk sang manajer, Imelda Wiguna yang memilih angka 17.






(fem/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads