Simon mempunyai pengalaman panjang memperkuat tim Thomas. Sudah sejak tahun 2002 pemain PB Tangkas Jakarta selalu menjadi pilihan tim inti dalam kejuaraan beregu dua tahunan itu.
Kali ini Simon kembali ke habitatnya dalam Piala Thomas: sebagai tunggal ketiga. Ya, dalam Piala Thomas 2002, 2004, 2006 dan 2008 Simon selalu menjadi tunggal ketiga meski Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro bergantian jadi tunggal pertama dan kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuma sekali, Simon kembali sebagai tunggal ketiga. Penampilan Simon dua tahun terakhir memang naik turun. Kondisi psikologis dan fisik yang juga naik turun menjadi pengaruh utama. Ya, Simon seolah dirundung duka bertubi-tubi sejak 2013. Kesedihan menyelimuti saat ayah dia, Hosea Lim, meninggal dunia.
Belum usai benar duka Simon, kesehatan mulai tak stabil. Fisik Simon drop sejak terganggu gondongan yang tak kunjung sembuh.
Pemain yang besar di PB Tangkas Jakarta itu pun menjadi lebih sering absen sepanjang tahun itu, termasuk saat harus mempertahankan gelar juara di Indonesia Terbuka.
Kondisi dia diperburuk dengan salah posisi tidur dan hingga memutuskan mundur sejak hari pertama. Akibatnya ranking pemain asal Tegal, Jawa Tengah itu merosot tajam. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky pun kecewa dengan kondisi Simon.
Mulai tak nyaman berada di dalam pelatnas, Simon memilih mundur dari pelatnas di akhir 2013, sebelum PBSI mengumumkan promosi degradasi. Tapi ledakan justru ditunjukkan di awal 2014.
Ketika tampil di Malaysia Open Grand Prix Gold, Simon menjadi juara dan berlanjut meraup predikat kampiun di Singapura Open. PBSI pun mempercayakan tunggal ketiga kepadanya, menggeser Sony yang punya peringkat lebih baik.
PBSI yang menancapkan target tinggi dalam Piala Thomas, tak bisa diam saja melihat performa oke Simon. Pebulutangkis berusia 28 tahun itu menjadi salah satu nama yang masuk tim bayangan. Serangkaian seleksi dilewati Simon dengan mulus hingga dia masuk dalam tim inti.
Tak hanya Simon yang masuk tim inti, tapi pelatihnya Hendry Saputra Ho juga menjadi asisten pelatih dalam tim Thomas yang terbang ke New Delhi India Selasa (13/5/2014).
Kenyataan itu membuat Simon untuk pertama kalinya masuk tim inti sebagai pemain di luar pelatnas. Pengalaman yang benar-benar baru bagi Simon.
Fakta itu mengingatkan saat Taufik Hidayat menjadi salah satu tim inti Piala Thomas. Dia juga selalu membawa pelatih sendiri, Mulyo Handoyo, saat memperkuat timnas dalam ajang beregu.
Gita Wirjawan, ketua umum PP PBSI, dan Rexy sejak awal enggan menilai adanya pemain dan pelatih pelatnas dan non pelatnas. βIni satu tim, tidak ada pelatnas dan nonpelatnas," kata Gita.
Manajer tim Thomas Christian Hadinata juga tak mempermasalahkan kehadiran pelatih βkhususβ Simon itu. dia menampik ada prioritas untuk Simon. Lagipula, tim sudah dibentuk dalam serentetan persiapan matang untuk membentuk soliditas tim.
"Seluruh persiapan sudah dilaksanakan dengan baik, tim Indonesia siap tempur. Anak-anak juga sudah berpengalaman, mereka sudah tahu tugas masing-masing. Tim pelatih juga telah siap dengan strategi dan taktik untuk menghadapi lawan," kata Christian.
(fem/a2s)











































