Dalam turnamen perorangan, para pebulutangkis biasa dihadapkan dalam jadwal laga mulai sore hari. Harus bermain sejak pagi di ajang Thomas-Uber, tim Indonesia mengaku tak masalah.
Tim Uber sudah meninggalkan Le Meridien Hotel, Minggu (18/5/2014), pukul 07.00 waktu setempat. Bus membawa Adriyanti Firdasari dkk. serta barisan pelatih dan manajer menuju Sirifort Squash & Badminton Stadium, New Delhi.
Tak buang-buang waktu, para pemain segera melakukan pemanasan setibanya di lokasi pertandingan. Pukul 09.00 pertandingan pertama menghadapi Australia sudah menanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pula tim Thomas. Tiga laga beruntun yang akan dilakoni mulai besok--Singapura (19/5/2015), Nigeria 20 Mei dan pada 21 Mei Thailandβdilaksanakan mulai pukul 09.00.
Setelah tampil pun para pemain tak bisa langsung bubar. Mereka wajib mendampingi rekan satu tim yang memainkan partai selanjutnya.
Situasi itu sedikit berbeda dengan turnamen perorangan. Usia pertandingan, tak ada kewajiban untuk duduk di tribun hingga sesama pemain Indonesia menyelesaikan pertandingan.
βIni masih jadwal pertandingan yang wajar. Meksipun terbiasa dengan jadwal pertandingan petang hingga malam dalam turnamen perorangan tapi latihan berat setiap hari dilakukan pada pagi hari bukan,β kata Manajer tim Thomas Christian Hadinata kepada detikSport.
βLagipula mereka yang mengisi tim Thomas adalah para pemain berpengalaman,β tegasnya.
Pemain tunggal Uber Bellaetrix Manuputty juga tak menemui kendala. Toh, aktivitas berat sudah jadi menu sehari-hari.
βTidak masalah, kami sudah terbiasa bangun pagi setiap hari. Latihan pagi juga sudah jadi makanan tiap hari,β ucap Bella.
βJustru AC yang terlalu dingin jadi masalah di sini. Kalau duduk sebentar saja badan sudah langsung adem. Angin juga, tapi lapangan memang tidak pernah ada yang sama kan?β ucap pemain asal PB Jaya Raya Jakarta itu.
(fem/cas)











































