Sektor Tunggal Putri Jadi Perhatian PBSI

New Delhi -

Indonesia kembali gagal melangkah jauh di gelaran Piala Uber 2014. Tunggal putri menjadi sektor yang paling mendapat sorotan dari PBSI.

Langkah tim Uber Indonesia hanya sampai babak perempatfinal. Tim 'Merah Putih' kalah 0-3 dari India setelah Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang turun di partai ketiga gagal membendung Jwala Gutta/Ashwini Ponnappa.

Hasil ini mengulang kegagalan di Piala Uber 2012. Dua tahun lalu, Indonesia juga hanya sampai babak perempatfinal setelah dihentikan oleh Jepang.

"Tim Uber memang gagal, tapi inilah tim terbaik kami. Anak-anak juga sudah tampil maksimal. Nitya/Greysia mungkin terlalu terbebani dengan pikiran kalau kalah akan bawa tim kalah sehingga tidak fokus," ujar Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky.

Tunggal putri menjadi sektor yang mendapat perhatian khusus dari Rexy. Dalam pertandingan melawan India, dua tunggal putri yang turun di dua partai awal sama-sama menelan kekalahan.

Linda Wenifanetri yang turun di partai pertama harus mengakui keunggulan Saina Nehwal dua gim langsung 17-21, 10-21. Di pertandingan kedua, meski sempat memaksakan rubber game, Bellaetrix Manuputty juga akhirnya kalah 16-21, 21-10, 23-25 dari Sindhu P.V.

"Sektor tunggal menjadi yang paling penting untuk dibenahi. Terutama pada feeling shot mereka. Seperti kita lihat Sindhu sudah lelah, tapi saat dapat kesempatan untuk menembak, dia langsung mengeksekusi," lanjut mantan pemain ganda putra itu.

Rexy pun kemudian menegaskan bahwa kegagalan ini tak boleh terulang di Piala Uber 2016 mendatang.

"Saya langsung bicara dua tahun dari sekarang. Piala Uber 2016 harus lebih baik, tidak boleh tidak. Kita tidak boleh lagi bicara soal stok pemain, tapi harus bisa ciptakan pemain yang dibutuhkan," lugasnya.

(nds/din)