PR Besar untuk Pemain Putri Indonesia

Laporan dari New Delhi

PR Besar untuk Pemain Putri Indonesia

- Sport
Jumat, 23 Mei 2014 14:10 WIB
PR Besar untuk Pemain Putri Indonesia
www.badmintonindonesia.org
New Delhi - Seiring dengan kegagalan tim Uber Indonesia di India, ada Pekerjaan Rumah (PR) besar yang kini mesti dituntaskan menyoal performa dan kinerja para pemain putri 'Merah Putih'. Apalagi tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Indonesia tersingkir di babak perempatfinal Piala Uber setelah takluk 0-3 dari tuan rumah India dalam pertandingan yang dilangsungkan Kamis (22/5/2014).

Hasil tersebut bukan cuma memusahkan asa Indonesia untuk mengakhiri puasa gelar Piala Uber sejak 1996, melainkan juga memunculkan kerisauan tersendiri. Dengan tim Uber Indonesia sudah disingkirkan empat tim berbeda dalam lima keikutsertaan terakhir di ajang tersebut (Korea Selatan, China, Jepang, dan India), ada indikasi bahwa kekuatan pemain putri negara-negara lain kian bertambah dan di saat yang sama para pemain putri Indonesia boleh jadi malah stagnan dan sulit bersaing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia di tahun 2015, tentu saja para pemain putri pun diharapkan bisa unjuk gigi dan bukannya malah jadi bulan-bulanan lawan.

"Untuk meningkatkan (kemampuan pemain) lagi, secara teori ilmu olahraga sudah tak bisa. Tapi bagaimana mengembalikan para pemain kepada performa terbaik yang pernah dicapai di level yang terbaik," tutur manajer tim Uber Imelda Wiguna.

"Terutama menyangkut otot tangan dan kaki. Ingat ya, tidak cuma otot tangan, tapi kaki. Kalau ingin mencapai sesuatu ada harga yang harus dibayar. Tinggal bagaimana mereka menjalani semua yang diberikan pelatih. Mau atau tidak? Tidak ada pilihan lain," tegasnya.

Menurut mantan pemain putri andalan Indonesia di nomor ganda campuran dan ganda putri tersebut, Pelatnas saat ini juga tak lagi memiliki sosok teladan yang bisa jadi panutan para juniornya.

"Seharusnya ada role model. Biasanya pemain topnya dan biasanya mereka punya attitude yang baik. Dulu ada Minarti Timur yang sangat disegani. Tapi sekarang?" ujar pengurus PB Jaya Raya Jakarta itu balik bertanya.



(fem/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads