Piala Davis: Federer Mencari Kepingan Terakhir yang Hilang

Piala Davis: Federer Mencari Kepingan Terakhir yang Hilang

- Sport
Selasa, 16 Sep 2014 08:00 WIB
Piala Davis: Federer Mencari Kepingan Terakhir yang Hilang
FABRICE COFFRINI/AFP/Getty Images
Jakarta -

Di sepanjang karier profesionalnya Roger Federer sudah meraih beragam trofi dan medali bergengsi. Piala Davis sebagai satu-satunya yang belum pernah didapat kini berpeluang dia rengkuh bersama Swiss.

Lihatlah deretan trofi serta gelar juara yang sudah didapat Federer. Dia punya 17 gelar Grand Slam, lebih dari 80 titel yang bakal terus bertambah, beberapa medali olimpiade dan total 302 pekan menjadi petenis nomor satu dunia.

Benar, satu yang masih hilang dari lemari pialanya adalah trofi Piala Davis. Lambang supremasi tenis beregu putra itu masih gagal dia berikan untuk negaranya Swiss. Penantian yang bisa berakhir di November tahun ini setelah Swiss di antarnya lolos ke final, untuk kali pertama sejak 1992 menyusul kemenangan atas Italia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegagalan Swiss berprestasi di Piala Davis sering membuat media lokal menyalahkan Federer. Komitmennya yang kurang pada Piala Davis bahkan membuat koran Le Matin sempat menyebutnya sebagai pengkhianat.

Sejak tahun 1999 Federer tampil di 25 dari total 35 pertandingan Swiss di Piala Davis. Dari jumlah tersebut dia memenangi 35 dari 42 pertandingan nomor tunggal. Sementara di tahun ini dia punya rekor 5-0 untuk pertandingan-pertandingan tunggal.

Padahal dalam kurun yang sama Rafael Nadal sudah empat kali membantu Spanyol menjuarai Piala Davis, sementara Novak Djokovic memberi Serbia gelar di tahun 2010. Sejak kali terakhir jadi juara di tahun 1992, prestasi terbaik Swiss adalah semifinalis di tahun 2003.

"Kami punya peluang untuk mencatatkan sejarah. Dengan musim baik yang dipunya Stan (Wawrinka), saya pikir kami siap untuk tantangan itu dan kami tidak jauh dari meraihnya," tulis Federer di situs resmi tim Davis Swiss pada awal tahun ini.

Swiss akan berhadapan dengan Prancis pada laga final yang akan dilangsungkan 21–23 November mendatang. Diperkuat Jo-Wilfried Tsonga, Gael Monfils dan Richard Gasquet, Prancis jelas bukan lawan yang mudah untuk bisa dikalahkan.





(din/mfi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads