Greysia/Nitya menunjukkan perjuangan yang luar biasa saat menghadapi Tian/Zhao di Gyeyang Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Jumat (26/9/2014). Bertarung sepanjang tiga game, mereka menaklukkan peraih medali emas Olimpiade 2012 itu dengan skor 21-17, 19-21, 21-17.
"Kami bersyukur bisa melaju ke babak final, ini semua adalah hasil kerja keras. Lewat kemenangan ini, kami menunjukkan bahwa dalam setiap pertandingan kami sangat ingin menang, sama seperti harapan para pendukung kami. Ini juga membuktikan bahwa kalau kita mau dan berusaha, tidak ada yang tidak mungkin," kata Greysia kepada badmintonindonesia.org seusai pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia sudah lama tak mengirim wakilnya ke final ganda putri Asian Games. Ganda putri terakhir yang mencapai partai puncak adalah Deyana Lomban/Elyza Nathanael, yang lolos ke final Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand. Mereka akhirnya meraih perak setelah kalah dari Ge Fei/Gu Jun (China).
"Kunci kemenangan kami adalah bermain tanpa beban, kami tidak mau memikirkan target atau babak final, pokoknya kami bermain yang bagus dulu. Selain itu, komunikasi dan saling percaya dengan partner juga sangat berpengaruh," kata Nitya.
Greysia/Nitya kini akan memperjuangkan medali emas pada pertandingan final, Sabtu (27/9) besok. Lawan yang akan mereka hadapi adalah wakil Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo.
"Perjuangan kami belum selesai, masih ada tugas di babak final. Tentunya kami tak mau kalah lagi dari Ayaka/Misaki, pertandingan beregu kemarin menjadi pelajaran buat kami. Soal stamina tidak ada masalah," tutur Greysia.
(mfi/mfi)











































