Australia Terbuka mulai digelar kemarin dan akan berlangsung sampai 1 Februari. Seperti pelaksanaan edisi-edisi sebelumnya, ajang yang digulirkan di Melbourne Park tersebut ramai didatangani pengunjung.
"Hari ini (Senin--Red) ada sekitar 45.000 penonton yang hadir di sini. Semuanya lho," Alan Gray, supervisor berjaga-jaga di salah satu gate di Australia Terbuka, saat berbincang-bincang dengan detiksport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang mengasyikkan, panitia pelaksana tidak berlebihan dalam memeriksa barang bawaan penonton. Saat memasuki gate utama, tas hanya diperiksa sekali. Petugas mengecek tiket lewat alat screening. Payung, makanan, air minum, tikar, kain pantai boleh dibawa.
Petugas keamanan yang berjaga-jaga di area turnamen jumlahnya tidak mencolok mata. Hanya ada petugas berseragam biru yang berjaga-jaga di setiap gate.
Mereka juga tak melarang konsumsi minuman beralkohol. Asalkan, dikonsumsi di area yang sudah disediakan. Petugas akan melarang penonton membawa minuman itu keluar area.
Keramahan Australia Terbuka sudah terasa semenjak dari bandara Tullamarine, Melbourne. Petugas imigrasi, setelah tahu pendatang ingin menyaksikan turnamen, akan tersenyum dan mengucapkan "enjoy the game".
Spanduk, umbul-umbul dan e-board Australia Terbuka menjadikan bandara membiru. Ada ruang khusus juga untuk meeting point dan informasi tentang Australia Open. Spanduk Piala Asia yang juga tengah berlangsung di Negeri Kanguru itu malah relatif kalah jumlah.
Menyempatkan membeli makan malam di resto fast food, kasir juga berbagi cerita bagaimana antusiasnya dia menunggu Australia Open setiap tahun.
"Tahun lalu saya nonton. Gila, semua petenis top ada di sana. Tapi tahun ini saya tidak nonton, lembur. Hari ini saja saya kerja dua sift. Enjoy ya," ucap kasir itu dengan ramah.
Di hari pertama di Rod Laver Arena, yang menampilkan Simona Halep -- petenis Rumania yang sempat menjadi pembicaraan karena menjalani operasi memperkecil ukuran payudara --, tribun arena sudah ramai. Meskipun tak penuh-penuh amat tapi penonton antusias menyaksikan aksi Simona.
"Go, Simona!" teriak salah satu penonton saat pergantian set, waktu yang diizinkan buat penonton untuk berisik.
Yang mengasyikkan tak cuma menonton langsung di dalam stadion, yang untuk itu tentu saja fans harus mengeluarkan duit buat tiket. Namun, banyak lokasi nonton bareng (nobar) di sekitar stadion. Sejumlah layar raksasa disediakan untuk penonton di beberapa titik.

Ada dua alternatif yang bisa dipilih publik. Pertama, duduk di bangku-bangku kayu ala zaman koboi dan duduk lesehan di atas rumput. Bisa berjoget saat musik dimainkan. Pilihan kedua, penonton bisa duduk di kursi malas atau sofa empuk berwarna ungu.
Mereka juga bisa nonton sambil makan, ngemil, minum, dan ngobrol sepanjang pertandingan, tak perlu menunggu pergantian set atau jeda pertandingan.
Panitia memang sudah punya pengalaman panjang menggelar turnamen bergengsi ini. Ratusan ribu penonton sudah biasa buat penyelenggara. Sebagai gambaran, jumlah penonton dalam pelaksaan lima turnamen itu belakangan, penonton memang fluktuatif.
Sepanjang musim lalu, sepanjang turnamen ada 643.280 penonton yang hadir selama turnamen. Jumlah tersebut menurun dibandingkan 2013 yang ditonton 684.457 penonton. Bisakah 2015 jumlah penton bisa melebihi angka di tahun 2014, bahkan 2013?

(fem/a2s)











































