Madison Keys, Sosok-sosok Mantan Ratu Tenis Dunia, dan Ratu yang Sedang Bertakhta

Australia Terbuka

Madison Keys, Sosok-sosok Mantan Ratu Tenis Dunia, dan Ratu yang Sedang Bertakhta

- Sport
Rabu, 28 Jan 2015 14:51 WIB
REUTERS/Issei Kato
Melbourne -

Petenis putri 19 tahun asal Amerika Serikat, Madison Keys, membuat gebrakan di Australia Terbuka 2015. Ada kontribusi besar mantan ratu tenis dunia Lindsay Davenport di balik keberhasilan tersebut.

Sebelum gelaran di Melbourne Park saat ini prestasi terbaik Keys di ajang grand slam adalah sampai ke babak ketiga, yang sudah tiga kali dilakukannya yakni tahun 2013 di Australia Terbuka dan Wimbledon, lalu tahun lalu juga di Wimbledon.

Menilik usianya, capaian petenis putri yang kini menempati peringkat 35 dunia itu tentu sudah potensial dan menjanjikan. Namun, Keys tak berpuas diri dan sebelum musim 2015 ini berjalan ia pun merekrut Davenport, peraih tiga titel grand slam yang pernah beberapa waktu menempati takhta petenis putri terbaik dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan Davenport di sisinya, Keys kemudian melangkahkan kaki ke Australia Terbuka. Perjalanan Keys dimulai dengan menghadapi petenis peringkat 90 dunia Lesia Tsurenko yang dikalahkannya dua set langsung.

Keys kemudian harus bertarung lebih sengit saat menghadapi petenis tuan rumah unggulan 29, Casey Dellacqua. Kali ini Keys mesti bertarung tiga set.

Lalu sampailah ia ke babak ketiga untuk menantang juara Wimbledon dua kali Petra Kvitova yang juga menjadi unggulan empat. Seperti di pertai babak pertamanya, Keys cuma butuh dua set untuk menang.

Usai mengatasi sesama petenis AS Madison Brengle di babak keempat, Keys berhadapan dengan Venus Williams, petenis senior AS unggulan 18 yang punya tujuh koleksi titel grand slam dan pernah jadi ratu tenis dunia medio Februari 2002.

Itu menjadi momen tersendiri karena Keys baru mulai menyukai tenis, pada usia 4 tahun, setelah melihat aksi Venus di arena Wimbledon. Saat ini, 15 tahun berselang, Keys berhasil menundukkan inspiratornya itu dengan 6-3, 4-6, dan 6-4 walau sempat mengalami masalah di bagian paha.

"Momen ini sudah pasti jadi lebih manis karena adanya kesempatan bermain lawan Venus. Luar biasa, Anda harus mengingat baik-baik momen semacam ini. Kini aku bisa menikmati momen lain di babak berikutnya," tutur Keys di news.com.au usai pertandingan lawan Venus, Rabu (28/1/2015) pagi WIB.

Berikutnya, tentu saja, ada Serena Williams yang merupakan adik kandung dari Venus dan merupakan unggulan pertama turnamen. Sejak aksi Kim Clijsters--ratu tenis dunia lain pada masanya--di tahun 2009, belum pernah ada lagi yang mampu mengalahkan Venus dan Serena pada satu grand slam yang sama.

Namun demikian, Keys pernah punya kenangan menang atas Serena. Itu terjadi di ajang World Team Tennis Match pada 2009, saat Keys masih berumur 14 tahun. Ajang WTT memang tidak dianggap seserius partai WTA, tetapi hasil itu niscaya menjadi modal Keys.

"Aku pikir saat itu ia menghancurkanku," kata Serena pekan ini, mengenang kekalahannya atas Keys. "Aku ingat pukulan forehand-nya, ia memukul sangat keras. Ia bagus sekali pada umurnya saat itu. Menyenangkan melihatnya masih tampil oke."

Dalam usaha untuk memunculkan kembali hasil di tahun 2009 tersebut Keys sudah pasti juga akan berpaling kepada Davenport sang mentor, yang pada masa-masa bertenisnya tidaklah asing dengan Serena. Toh, dari Davenport pula Keys mendapat kunci untuk mengalahkan Venus.

"Lindsay sudah berhadapan dengan Venus beberapa kali. Ia cuma bilang kalau Venus akan punya servis-servis bagus; ia akan punya pukulan oke. Saat Venus mulai bermain amat bagus, aku tidak boleh panik atau terlalu terburu-buru," ungkap Keys tentang saran Davenport seperti dikutip BBC.

Maka dengan keberadaan seorang mantan ratu tenis dunia di sisinya--Davenport--Keys yang saat ini sudah menundukkan seorang mantan ratu tenis lain, Venus, mulai membidik jatuh Serena, sang ratu yang sedang bertakhta. Kesuksesan akan membuat dirinya mengulangi apa yang sebelumnya dilakukan oleh satu mantan ratu tenis lainnya, Clijsters.

(krs/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads