Peraih emas bulutangkis Olimpiade 2004, Taufik Hidayat, menyebut bahwa dibutuhkan karakter untuk bisa sukses. Tidak terkecuali untuk atlet-atlet bulutangkis.
Taufik telah meraih berbagai gelar bergengsi sebelum akhirnya memutuskan untuk gantung raket. Selain meraih emas pada Olimpiade 2004, dia juga pernah menjadi juara dunia 2005 dan meraih emas di Piala Thomas pada 2000 dan 2002.
Menurutnya, atlet juga seperti seniman. Layaknya seorang seniman, atlet juga harus punya karakter yang kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini ada senior saya, Ricky (Subagja), dia dan Rexy (Mainaky) juga punya karakter. Hendrawan juga punya karakter, yang semuanya berbeda dari saya."
Selain karakter, Taufik juga berpendapat bahwa kesuksesan seorang atlet juga ditentukan oleh kejujuran. Taufik tidak ragu memberikan kritik kepada sekitarnya atau diri sendiri, jika dirasa memang seperti itu faktanya.
"Saya bukannya berontak, tapi saya ngomong dari fakta. Apakah atlet itu berani jujur atau tidak," ucapnya.
"Mungkin kalau saya nggak begini, saya nggak akan jadi juara."
Detiksport bekerja sama dengan PP PBSI dan Kemenpora mengadakan Sport Forum bertajuk "Bulutangkis Saat Ini dan Peluang di Piala Sudirman 2015".
Acara ini dimoderatori oleh dua kolumnis detiksport: Zen Rs dan Pangeran Siahaan, mulai jam 2 siang sampai pukul 16.00 WIB. Beberapa pembicara seperti Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan, serta mantan pemain dan pengamat olahraga, Dr. Hari Setijono, juga hadir.
(roz/mrp)