Marin menjadi juara dunia bulutangkis 2014 di Kopenhagen, Denmark. Di babak final, dia mengalahkan unggulan pertama dari China, Li Xuerui.
Pencapaian Marin itu mengejutkan dunia. Sebab, Spanyol tak dikenal sebagai negara bulutangkis. Tapi, Marin sudah membuktikan kalau ada bintang dari Negeri Matador sejak dia menjadi juara Eropa di tahun yang sama.
Apa yang dilakukan Marin bukanlah kejutan sesaat. Faktanya, pebulutangkis 21 tahun itu bisa menjadi juara All England dan Australia Terbuka Super Series pada tahun ini.
Menurut Marin, sukses yang dia raih lewat bulutangkis membuat olahraga tersebut makin populer di negerinya.
"Bulutangkis tidak terlalu populer di Spanyol, tapi setelah saya menjadi juara dunia olaraga ini menjadi lebih dikenal," kata Marin kepada wartawan di Istora Senayan, Rabu (3/6/2015).
"Saat Anda mendapatkan gelar juara dari sebuah turnamen, tentunya publik akan turut bergembira. Kini banyak anak-anak dan orang tua yang ingin tahu dan lebih kenal dengan bulutangkis. Itu benar-benar bagus 'kan," ujarnya.
Sayangnya, Marin belum beruntung di BCA Indonesia Open 2015. Tunggal putri peringkat tiga dunia itu dikalahkan pemain Jepang, Yui Hashimoto, di babak pertama dengan skor 21-10, 15-21, 17-21.
(gst/gst)











































