Di BCA Indonesia Open 2015, Jonatan harus berjuang dari babak kualifikasi. Di babak kualifikasi ini, dia mengalahkan rekannya di pelatnas, Firman Abdul Kholik, dan pemain berpengalaman dari Thailand, Boonsak Ponsana. Dua kemenangan tersebut mengantarkan Jonatan ke babak utama.
Setelah tiba di babak utama, Jonatan tak berhenti membuat kejutan. Dia menumbangkan unggulan ketujuh asal Taiwan, Chou Tien Chen, di babak pertama dengan skor 21-18, 21-19.
Di babak kedua, Jonatan kembali tampil sebagai pemenang ketika dihadapkan pada pemain gaek dari Korea Selatan, Lee Hyun Il. Pemuda berusia 17 tahun itu menang 21-17, 21-19. Dia pun lolos ke perempatfinal.
Sayangnya, perjalanan Jonatan cuma sampai babak perempatfinal saja. Dia tak mampu menaklukkan unggulan ketiga asal Denmark, Jan O Jorgensen, dan kalah dua game langsung 13-21, 15-21.
Meski tersingkir, Jonatan mengaku bangga dengan pencapaiannya di BCA Indonesia Open 2015, yang merupakan turnamen level super series pertamanya.
"Bangga. Di luar dugaan bisa sampai sini. Tadinya targetnya cuma sampai main draw, sisanya berjuang saja," ujar Jonatan di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat (5/6/2015).
"Percaya diri saya nambah. Pemain-pemain berpengalaman bisa saya kalahkan," akunya.
Penampilan Jonatan di BCA Indonesia Open 2015 membuat publik banyak mengharapkannya. Dia diharapkan bisa menjadi tunggal putra andalan Indonesia pada masa mendatang. Terkait hal tersebut, Jonatan tak mau menjadikannya sebagai beban.
"Jadi motivasi saja. Jangan jadi beban. Jangan sampai pas main malah jadi nggak bagus," katanya.
Saat ditanya siapa pebulutangkis yang menjadi inspirasinya, Jonatan menjawab: "Kayak Taufik (Hidayat) pastinya. Kalau pemain luar Lin Dan," katanya.
(mfi/nds)











































