Pencapaian Jonatan dan Anthony Kejutkan Rexy

BCA Indonesia Open 2015

Pencapaian Jonatan dan Anthony Kejutkan Rexy

Meylan Fredy Ismawan - Sport
Sabtu, 06 Jun 2015 01:19 WIB
Pencapaian Jonatan dan Anthony Kejutkan Rexy
detikSport/Meylan Fredy Ismawan
Jakarta - Jonatan Christie dan Anthony Ginting di luar dugaan mencapai perempatfinal BCA Indonesia Open 2015. Pencapaian dua pemain muda itu mengejutkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky.

Jonatan dan Anthony melampaui pencapaian para pemain lain yang lebih senior, seperti Dionysius Hayom Rumbaka dan Tommy Sugiarto. Padahal, ini adalah turnamen level super series pertama untuk mereka.

Dalam perjalanannya ke perempatfinal, Jonatan dan Anthony sama-sama menjegal pemain unggulan. Jonatan menghentikan unggulan ketujuh dari Taiwan, Chou Tien Chen, di babak pertama, sedangkan Anthony mengalahkan unggulan keempat dari India, Srikanth Kidambi, di babak kedua.

Namun, kejutan Jonatan dan Anthony terhenti pada hari Jumat (5/6/2015) ini. Jonatan kalah dari Jan O Jorgensen (Denmark), sementara Anthony harus mengakui keunggulan Kento Momota (Jepang).

"Cukup surprise. Saya cuma berharap mereka bisa membuat kejutan. Tapi, bisa sampai delapan besar itu cukup menggembirakan," ujar Rexy di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

"Bukan hanya pencapaian mereka, tapi juga performa mereka. Saya harapkan mereka-mereka ini yang akan jadi andalan kita di Thomas Cup. Semoga nanti SEA Games bisa menambah pengalaman mereka untuk tampil di Thomas Cup 2016," lanjutnya.

"Kami memang punya target untuk Jonatan, Ihsan (Maulana Mustofa), Firman (Abdul Kholik), dan Anthony paling tidak masuk 50 besar di akhir tahun. Tapi, dengan pencapaian Jonatan di delapan besar ini, dengan penambahan 6.000 poin, dia mungkin sudah masuk 40 besar atau 30 besar. Ini peningkatan ranking yang cukup cepat. Anthony sendiri mungkin naik ke 80 besar," jelas Rexy.

"Saya sudah bicara dengan Ricky (Subagja -- Kasubid Pelatnas PBSI) dan masing-masing pelatih mereka untuk atur lagi turnamen untuk mereka. Kami ingin memberi jam terbang yang lebih banyak. Menurut kami, mereka kalah bukan karena kalah permainan, tapi kalah pengalaman," tuturnya.

"Kalau untuk ke Olimpiade 2016 tampaknya memang impossible. Tapi, siapa tahu dengan hasil hari ini, kalau bisa kami dorong terus dan mereka bisa meraih hasil bagus terus, salah satu dari mereka bisa lolos," kata dia.

(mfi/cas)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads