Indonesia hanya bisa menaruh harapan pada satu wakil di babak final turnamen yang dihelat di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Minggu (7/6/2015). Tapi, Niya Krishinda Maheswari/Greysia Polii kandas di tangan Xu Chen/Ma Jin di partai puncak itu.
Dua nomor yang digadang-gadang bia menyumbangkan gelar, ganda putra lewat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan ganda campuran dengan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, tumbang di semifinal. Ironisnya mereka dikalahkan Zhang Nan dengan pasangannya. Di nomor ganda putra Zhang Nan tampil bersama pemain berpengalaman Fu Haifeng, sedangkan pada nomor ganda campuran pebulutangkis 25 tahun itu berduet dengan Zhao Yunlei.
Ricky Soebagdja yang menjadi manajer tim Indonesia pada turnamen berhadiah USD 800 ribu tersebut menilai ada PR besar bagi PBSI menjelang Kejuaraan Dunia. Utamanya pada dua sektor yang jadi tumpuan nanti.
"Target jelas meleset dan tidak tercapai meskipun secara permainan kita tahu seperti apa. PBSI harus ada evaluasi khusus di nomor ganda campuran dan putra dengan hasil itu," kata Ricky.
"Setelah Tontowi/Liliyana menyelesaikan pertandingan, Richard (Mainaky) juga sudah menyampaikan kepada saya, Selasa akan segera dibahas persiapan ke Kejuaraan Dunia setelah tidak tercapai target di sini. Ini menjadi sebuah evaluasi besar. Begitu pula Ahsan/Hendra akan ada evaluasi. Waktu menuju Kejuaraan Dunia cukup pendek. Kami juga akan petakan lawan-lawan lagi.
Β
"Meski begitu, secara keseluruhan ada beberapa sektor yang cukup bagus, pada tunggal putra misalnya. Beberapa pemain yang turun ke babak kualifikasi bisa lolos ke babak utama dan malah ke perempatfinal. Dari sini terlihat kalau sektor ini mampu memaksimalkan kesempatan untuk mencari kemenangan.
"Ganda putri bisa ke final juga menjadi jadi satu peningkatan prestasi," jelas pemilik emas Olimpiade 1996 Atlanta tersebut.
Kejuaraan Dunia akan dihelat 10-16 Agustus di Jakarta. Tahun lalu di Kopenhagen, Indonesia tak meraih medali emas satupun.
(fem/raw)











































