Pasangan-pasangan Unik di BCA Indonesia Open 2015

Pasangan-pasangan Unik di BCA Indonesia Open 2015

Femidiah - Sport
Senin, 08 Jun 2015 17:23 WIB
Pasangan-pasangan Unik di BCA Indonesia Open 2015
Liliyana Natsir dan Nova Widianto (detikSport/Agung Pambudhi)
Jakarta - BCA Indonesia Open 2015 memang telah usai. Tapi pesta di Istora itu masih meninggalkan sejumlah cerita menarik dengan salah satunya tentang pasangan-pasangan unik di atas lapangan.

Sektor tunggal memang masih dianggap sebagai nomor bergengsi dalam bulutangkis. Namun, sektor ganda tetap punya keunikan khususnya di nomor ganda campuran.

Detiksport merangkum sejumlah pasangan istimewa dari nomor ganda campuran turnamen berhadiah total USD 800 ribu tersebut, baik yang masih main bersamaan maupun tetap turun bersama walau dengan kapasitas berbeda.

1. Markis Kido/Pia Zebadiah

Markis Kido dan Pia Zebadiah tampil di nomor ganda campuran Indonesia Open 2015. Sayang, mereka tersingkir di babak pertama set setelah dikalahkan pasangan Korea Selatan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na.

Tak banyak kakak-beradik yang berduet, apalagi seserius Kido/Pia. Berpasangan sejak 2011, mereka sempat menembus 10 besar dunia.

"Komunikasi jelas lebih lancar, saking lancarnya hal-hal kecil saja diributkan. Namanya juga kakak adik. Bagaimanapun lebih banyak enaknya kok," kata Pia.

"Selain kami kan tidak ada lagi yang berpasangfan secara serius. Ada paling hanya sampingan. Target kami bisa menembus peringkat sepuluh besar lagi tahun ini," ucap Pia yang bakal melepas masa lajang akhir pekan ini.

2. Chris Adcock/Gabrielle Adcock


(Foto: AFP/ROMEO GACAD)

GandaΒ campuran Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, seolah mengenal pepatah Jawa 'witing tresno jalaran seko kulino'. Cinta datang karena terbiasa. Sudah sering berjumpa di lapangan, berpasangan di lapangan pula, eh mereka pun lantas jadi suami istri.

Menikah pada Agustus 2012, Adcock dan Gabby--sapaan karib Gabrielle--makin kompak. Salah staunya dengan mampu menyabet medali emas ganda campuran pada Commonwealth di tahun yang sama.

"Kami sudah berpasangan dalam waktu yang lama. Makanya kami tak terlalu merasakan perbedaan (setelah status berubah jadi suami istri)," kata Adcock beberapa waktu lalu.

"Justru situasi seperti ini sangat membantu karena kami amat memahami pasangan jadi kami bisa lebih saling mengerti satu sama lain di lapangan. Lagipula cukup menyenangkan bukan bisa menang dengan istri di sampingmu?" ucap pebulutangkis 26 tahun itu.

Kiprah pasangan Adcock di Indonesia Open hanya sampai perempatfinal. Mereka disingkirkan pasangan di dalam dan luar lapangan juga, Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China.

3. Zhang Nan/Zhao Yunlei


(Foto: AFP/Bay Ismoyo)

Zhang Nan/Zhao Yunlei menjadi unggulan pertama di Indonesia Open 2015. Keduanya tak cuma menunjukkan kekompakan di atas lapangan tapi juga di luar lapangan.

Yunlei, yang memang ramah kepada media dan fans, tak menutupi kemesraan dengan Zhang Nan---kekasihnya. Dalam salah satu sesi wawancara di ruang konferensi pers, Yunlei mendadak mengangkat handuk untuk menutupi badan Zhang Nan yang cuek saja ganti baju di depan puluhan wartawan.

"Bukan untuk umum," celetuk Yunlei bercanda, sukses mencairkan suasana dalam ruangan itu.

Sebagai pasangan di lapangan, Zhang Nan/Zhao Yunlei sukses menunjukkan profesionalitas mereka. Faktanya, mereka konsisten di papan atas ganda campuran sejak tahun lalu.

Di Indonesia Open tahun ini mereka menjadi runner-up. Zhang Nan/Yunlei dikalahkan rekan senegara, Xu Chen/Ma Jin, di final.

4. Nova Widianto/Liliyana Natsir

Pada suatu ketika Nova/Liliyana pernah jadi ganda campuran terbaik dunia. Kini keduanya sudah tak lagi aktif berpasangan di nomor tersebut, walaupun masih berduet dengan status berbeda. Itulah yang membuat Nova dan Liliyana jadi unik.

Di Indonesia Open 2015 Nova sudah berstatus asisten pelatih ganda campuran pelatnas. Sementara Liliyana masih menjadi pemain dan turun berpasangan dengan Tontowi Ahmad.

Nah, kendatipun di atas lapangan yang bermain dengan Liliyana adalah Tontowi, Nova pun ikutan "nimbrung". Duduk bersama kepala pelatih ganda campuran Richard Mainaky, Nova setia memberi instruksi kepada Butet--sapaan akrab Liliyana--saat interval atau pergantian gim.

Semasa masih jadi pasangan di nomor ganda campuran, Nova/Liliyana juga pernah menjadi juara Indoensia Open tahun 2005. Tahun ini bersama Tontowi, Liliyana harus tersingkir di semifinal setelah dikalahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei.



(fem/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads