PBSI Sebut Tunggal Putri Masih Jadi PR

SEA Games

PBSI Sebut Tunggal Putri Masih Jadi PR

Novitasari Dewi Salusi - Sport
Selasa, 16 Jun 2015 18:34 WIB
PBSI Sebut Tunggal Putri Masih Jadi PR
PP PBSI
Singapura - PP PBSI puas dengan pencapaian tim bulutangkis Indonesia selama gelaran SEA Games 2015. Namun PBSI masih akan mengevaluasi beberapa hal, terutama sektor tunggal putri.

Cabang bulutangkis yang banyak diisi pemain muda itu menyumbang tiga medali emas untuk Indonesia di SEA Games 2015. Ketiga medali tersebut didapat dari nomor beregu putra, ganda putra, dan ganda campuran.

Sementara itu, sektor tunggal putri menyumbang medali perak lewat Hanna Ramadini. Hanna harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Busanan Ombumrungpan (Thailand) di babak final dengan skor 17-21, 21-12.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Hanna, Indonesia juga menurunkan Linda Wenifanetri di nomor perorangan. Tapi langkah Linda hanya sampai babak perempatfinal.

Pencapaian Hanna yang baru berusia 20 tahun itu memang melampaui target PBSI yang awalnya mematok medali perunggu untuk sektor tunggal putri. Namun PBSI tetap mengakui kalau sektor ini masih harus dievaluasi.

"Pemain muda jangan terlalu dijadikan idola, mereka harus membumi kedepannya. Saya rasa ini akan menjadi motivasi untuk pemain-pemain muda lainnya di Indonesia. Masih ada PR di tunggal putri, tetapi Hanna luar biasa. Kemarin di semifinal dia bermain tiga game melawan Goh Jin Wei (Malaysia), sangat melelahkan," ujar Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan, seperti tertulis dalam rilis tim Humas dan Social Media PBSI yang diterima detikSport.

"Saya yakin Hanna dan kawan-kawan mampu membawa nama baik sektor tunggal putri yang selama ini menjadi bahan kritikan. Namun kami welcome dengan kritik, yang penting kami ke depannya bagaimana, apakah menuju ke arah yang benar atau tidak?" kata Gita menambahkan.

Di SEA Games 2015 ini, tim bulutangkis Indonesia banyak menurunkan pemain mudanya. Ajang seperti SEA Games memang dinilai menjadi wadah yang ideal untuk menguji dan mengukur kemampuan para pemain-pemain muda.

"Memang kita seharusnya berani menurunkan pemain-pemain muda. Supaya kita bisa mengukur bagaimana ke depannya, masih ada SEA Games selanjutnya dan Asian Games. Sebagai evaluasi, di tunggal putra memang lawan-lawan lebih senior dibanding pemain Indonesia. Di tunggal putri, seharusnya Linda (Wenifanetri), Hanna (Ramadini) dan Gregoria (Mariska), lebih ditingkatkan lagi," tutur Lius Pongoh, Manajer Tim Indonesia.

(nds/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads