Serena memastikan satu dari delapan tempat walaupun turnamen itu baru akan bergulir pada 25 Oktober 25 β 1 November. Ia menjadi petenis pertama yang melakukannya.
Juara Australia Terbuka dan Prancis Terbuka itu, yang masih berpeluang menyapu bersih ajang grand slam tahun ini, melakukannya usai mengatasi petenis Heather Watson di babak ketiga Wimbledon 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun lalu adalah kali pertama aku menyambangi Singapura dan aku amat menikmati saat-saat di sana. Penontonnya luar biasa dan aku tidak sabar kembali ke sana," lanjutnya.
Petenis AS berusia 33 tahun tersebut sejauh ini sudah meraih 20 titel grand slam dalam kariernya. Dalam sejarah tenis putri secara keseluruhan, Serena cuma kalah dari Steffi Graf (22) dan Margaret Court (24).
Serena juga telah menempati posisi teratas petenis putri selama 124 pekan berturut-turut sekaligus merupakan petenis putri tertua yang mempertahankan posisi itu sejak sistem peringkat diperkenalkan pada tahun 1975, seperti dinyatakan WTA. Selain itu WTA juga menyebut bahwa Serena merupakan petenis tercepat yang memastikan tiket WTA Finals sejak ajang itu mendapat perombakan sistem pada tahun 2003.
"Serena sekali lagi menginspirasi penggemar kami dengan musim bersejarah lainnya dan saya mengucapkan selamat kepadanya yang sudah menjadi petenis pertama yang lolos. Saya gembira para penggemar di Singapura akan kembali berkesempatan melihat pemain-pemain terbaik yang pernah tampil di sektor tenis putri," kata CEO WTA Stacey Allaster.
(krs/nds)











































