Novak Djokovic dan Serena Williams menghidupkan kembali sebuah tradisi lama di Wimbledon. Sebagai juara di nomor tunggal putra dan tunggal putri, keduanya unjuk kebolehan dalam menari di atas panggung.
"A Champions Dance" sebenarnya merupakan tradisi di Wimbledon selama bertahun-tahun. Akan tetapi, pada tahun 1977 tradisi tersebut menghilang. Juara Wimbledon yang terakhir kali melakukannya adalah Bjorn Borg dan Chris Evert pada 1976.
Dalam acara makan malam para juara Wimbledon 2015 di London Guildhall, Minggu (12/7/2015) lalu, tradisi menari tersebut hidup lagi. Setelah makan malam usai dan Djokovic dan Serena selesai bicara soal kemenangan masing-masing, dua petenis nomor satu dunia itu naik ke panggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djokovic, yang mengenakan setelan jas hitam, dan Serena, yang tampak anggun dengan gaun panjang warna persik, kemudian asyik berjoget dengan diiringi lagu "Night Fever" milik Bee Gees. Keduanya mencoba menikmati suasana meski sempat terlihat canggung. Djokovic bahkan sempat berlutut di tengah-tengah lagu.

"Saya mengusulkan ide ini kepada Serena dan (chairman All England Club) Philip Brook dan mereka menerimanya. Saya berharap tradisi ini tidak dilupakan. Saya pikir Boris (Becker) berdansa dengan Martina (Navratilova) -- dan saya sangat senang karena Serena adalah penari yang hebat," ujar Djokovic di London Evening Standard.
"Saya lebih memikirkan sebuah waltz, sesuatu yang lebih rumit, sesuatu yang menyatu dengan suasana. Tapi, Serena ingin lebih banyak bergerak dan kami mempertimbangkan pilihan lainnya," imbuh petenis Serbia itu.
"Jadilah Night Fever yang muncul dan Anda bisa bayangkan bagaimana kelihatannya," kata Djokovic.
Djokovic tampil sebagai juara Wimbledon tahun ini setelah mengalahkan Roger Federer di final. Sementara itu, Serena mengangkat piala berkat kemenangannya atas Garbine Muguruza di partai puncak.
(mfi/a2s)











































