Indonesia pernah amat dominan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang bergulir sejak 1977. Fakta itu tercipta di tahun 1980. Kala itu, Christian Hadinata dkk. menjadi juara pada empat dari lima nomor yang dipertandingkan.
Empat titel itu disumbangkan oleh Rudy Hartono (tunggal putra), Verawaty Vajrin (tunggal putri), Ade Chanda/Christian Hadinata (ganda putra), Christian yang berpasangan dengan Imelda Wigoena di nomor ganda campuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun-tahun berikutnya, paling banter hanya dua gelar yang bisa diraih Indonesia. Malah, di beberapa edisi pasukan Merah Putih harus pulang dengan tangan hampa, termasuk tahun 2014.
Total koleksi gelar Indonesia baru 20 gelar. Angka itu masih kalah dari China yang mengoleksi 58 titel.
Denmark dan Korea Selatan menguntit dengan koleksi 10 gelar. Jepang malah baru mempunyai koleksi satu gelar juara. Itupun sudah cukup lama, pada 1977.
Kesempatan untuk menambah gelar bagi para negara kontestan makin terbuka seiring digulirkannya ajang itu menjadi setahun sekali. Kecuali pada tahun yang berbarengan dengan Olimpiade karena turnamen ini ditiadakan.
Awalnya, Kejuaraan Dunia yang dimulai 1977 diadakan setiap tiga tahun sekali sampai 1983. Setelah itu, sejak 1985 turnamen diadakan per dua tahun, sebanyak 11 kali sampai tahun 2005.
Tahun ini, Kejuaraan Dunia Bulutangkis akan dihelat di Istana Olahraga (Istora) Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta mulai 10-16 Agustus. Mampukah Indonesia menambah gelar juara?
Deretan negara tersukses di Kejuaraan Dunia Bulutangkis:
Urutan-Negara-Jumlah emas
1. China 58
2. Indonesia 20
3. Denmark, Korea Selatan 10
5. Inggris 3
6. Swedia 2
7. Jepang, Spanyol, Thailand, Amerika Serikat 1
(fem/din)











































