Ibu yang Terus Mendampingi Anaknya Keliling Ikut Audisi Bulutangkis

Ibu yang Terus Mendampingi Anaknya Keliling Ikut Audisi Bulutangkis

Femi Diah - Sport
Selasa, 01 Sep 2015 16:33 WIB
Kudus -

Tahu anaknya seolah kecanduan mengikuti audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015, sang ibu pun memberi dukungan penuh. Tak sekadar mencarikan biaya, dia pun siap mendampingi ke manapun si anak tampil.

Ninik Setyasih menyetir sendiri demi mengantar dua anaknya, Nisrina Luthfiyah dan Nafis Akmal Fauzi, dan kediaman mereka di Nganjuk, Jawa Timur, untuk mengikuti audisi PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah. Mereka ditemani pula oleh Harjito, pemilik klub PB Satria yang menaungi Akmal saat ini.

"Ini tahun pertama Akmal mengikuti audisi. Saya perhatikan kok hasilnya makin bagus dari audisi pertama dan berikutnya. Lagipula, anaknya juga selalu minta untuk didaftarkan kalau ada audisi," ujar Ninik kepada detikSport, Selasa (1/9/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk meraih tiket ke grand final di Kudus, Akmal bahkan sudah ambil bagian dalam lima dari sembilan kota penyelenggara. Alhasil ia tak asing lagi dengan atmosfer persaingan yang ada.

Dari Nganjuk dia terbang ke Palembang, Makassar, kemudian menempuh jalur darat ke Jember, Purwokerto, dan terakhir Kudus, untuk bersaing dengan para peserta lain berebut tiket grand final di kelompok umur 13.

Ninik mengatakan, awalnya mereka mengetahui audisi dari televisi dan berita online. Jadi jauh-jauh hari mereka bisa menyiapkan anggaran dan mengosongkan jadwal lain yang kebetulan bersamaan degan agenda audisi.

"Untuk biaya dua anak dan saya sendiri tidak sampai Rp 10 juta. Hotel saya mencoba cari-cari yang diskon. Pesawat juga saya cari yang paling murah. Kalau bisa lewat jalur darat ya saya nyetir sendiri," ucap sang ibu.

Akmal sendiri cukup senang bisa keliling daerah untuk mengikuti audisi itu. Lolos atau tidak, dia sudah mendapatkan pengalaman positif.

"Paling senang saat audisi di Palembang. Itu audisi pertama saya. Saya bisa mendapatkan banyak teman dan permainan saya diadu sama pemain-pemain yang belum pernah berjumpa sebelumnya," kata Akmal.

Siswa SD N Mangundikaran 1 Nganjuk itu mengikuti audisi dengan bekal belajar bulutangkis selama tiga tahun terakhir. Dia juga mempunyai prestasi yang lumayan di level kabupaten. Bocah yang lahir 24 Juni 2003 itu pernah menjadi juara seleksi O2SN sekecamatan Nganjuk. Di level kabupaten dia jadi runner-up.

Dibandingkan kakaknya, Nisrina, Akmal lebih rajin mengikuti audisi. Sepanjang tahun ini Nistira 'hanya' mengikuti tiga audisi, yakni di Palembang, Purwokerto, dan Kudus.

"Pengennya ikut terus, tapi 'kan sekolah kadang tidak bisa ditinggalkan," kata Nisrina.

Perjalanan untuk lolos ke grand final masih cukup panjang. Akmal baru menyelesaikan screening sedangkan Nisrina malah belum. Jika bisa melewati screening, mereka akan diuji dalam sebuah turnamen dengan sistem gugur sore, yang dijadwalkan berlangsung sore ini.

(fem/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads