Masih Tahun yang Cemerlang untuk Serena

New York - Kekalahan dari Roberta Vinci di semifinal praktis menggagalkan ambisi Serena Williams menciptakan Calendar Slam. Namun demikian, Serena masih menganggap 2015 sebagai tahun yang sangat positif.

Petenis nomor satu dunia tersebut membuang kemenangan di set pertama sebelum menyerah dengan skor akhir 6-2, 4-6, 4-6, pada pertandingan di Arthur Ashe Stadium yang berakhir Sabtu (12/9/2015) dinihari WIB.

Ini adalah kekalahan pertama Serena di turnamen Grand Slam tahun ini yang membuat rekornya 33-1 sekaligus gagal menyapu bersih trofi mayor usai keluar sebagai kampiun di Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon.

Di pertandingan itu, statistik Serena tidak terlalu buruk. Mengemas 16 ace, Serena juga mencetak 50 winner namun mencetak 40 unforced error, dua kali lipat dari unforced error Vinci. Sedangkan petenis Italia itu hanya membuat 19 winner dan satu ace saja.

"Aku pikir tidak bermain seburuk itu," ucap Serena di konferensi pers seusai pertandingan yang dikutip situs resmi WTA. "Aku membuat lebih banyak unforced error dari biasanya tapi kupikir dia (Vinci) memang benar-benar bermain bagus."

"Aku merasa sudah sangat gembira bisa juara di Wimbledon. Aku sudah menjuarai tiga Grand Slam tahun ini -- aku memenangi empat Grand Slam berturut-turut (sejak AS Terbuka 2014), yang mana cukup bagus. Jadi musim ini benar-benar positif."

Kemenangan ini adalah yang pertama bagi Vinci atas Serena dalam lima pertemuan. Vinci memberikan sanjungan tinggi bagi lawannya itu.

"Dia adalah petenis nomor satu tidak masalah dia kalah dariku. Bagiku, dia adalah petenis terhebat saat ini," sambung petenis petenis peringkat 40 dunia itu.

"Dia adalah pemain yang menakjubkan, dia sudah memenangi banyak turnamen, Grand Slam, dan bagiku dia masih yang nomor satu."



(rin/rin)