Praveen Bertahan dengan Yonex, Rian Digandeng Victor

Jakarta - Pemain ganda campuran pelatnas bulutangkis, Praveen Jordan, memperpanjang kerja sama dengan Yonex sebagai sponsor pribadinya. Sementara, ganda putra Muhammad Rian Adianto digandeng Victor.

Proses bidding produsen aparel dengan para pemain pelatnas PBSi dihelat Senin (25/1/2016) di markas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Ada empat perusahaan aparel yang terlibat, yakni Yonex, Victor, Flypower dan Astec. Acara itu dipimpin oleh Kasubid Pemasaran dan Sponsorship PP PBSI, Yoppy Rosimin, dan Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto.

Di antaranya Praveen yang kembali bekerja sama dengan Yonex. Dia diikat sampai tahun 2018.

“Praveen langsung ‘disegel’ sama Yonex karena mereka tahu Praveen adalah atlet yang tengah bersinar, jadi mereka sudah deal duluan sebelum proses bidding. Praveen diperpanjang kontraknya hingga dua tahun kedepan,” tutur Yoppy seperti dikutip Badminton Indonesia.

Para pemain lain juga mendapatkan kontrak selama dua tahun. Di antara para pemain yang mengikuti bidding hanya Reksy Aureza Megananda, Kenas Adi Haryanto, dan Sarwendah Kusumawardhani (asisten pelatih tunggal putri) yang belum mendapatkannya. Tapi, PBSI akan memproses langsung ke pihak sponsor.

“Menurut saya hasil bidding hari ini cukup bagus, hampir semua pemain mendapatkan sponsor. Termasuk pemain-pemain muda yang baru masuk pelatnas dan ini diluar dugaan. Yonex mendominasi, presentasenya sangat besar disbanding sponsor-sponsor lainnya,” kata Yoppy.

Pemain-pemain muda yang dimaksud Yoppy adalah para juara Kejurnas PBSI 2015 yang baru menyandang status pemain pelatnas seperti Rinov Rivaldy, Rafiddias Akhdan Nugroho, Vania Arianti Sukoco.

“Sponsor menganggap pemain-pemain muda ini memiliki potensi besar dan merupakan investasi jangka panjang. Saya rasa ini adalah hasil yang positif bahwa para sponsor sudah mau menanam investasi di para pemain muda, yang juara Kejurnas langsung 'disegel' semua,” ucap Yoppy.

“Tips buat pemain yang mau mendapat sponsor, ya prestasi. Itu yang utama. Kalau malas dan tidak berprestasi ya sulit. Rajin adalah bekal awal, biasanya kalau rajin, prestasi akan mengikuti. Kalau malas bisa saja berprestasi, tetapi biasanya tidak tahan lama,” kata pria yang juga Ketua Umum PB Djarum Kudus itu.

(fem/krs)