Setahun lalu, Johanna Konta adalah petenis nomor 147 dunia dan tak masuk perhitungan dalam persaingan turnamen tenis Grand Slam. Kini di Australia Terbuka, dia menjadi salah satu semifinalisnya.
Kehadiran Konta sudah membetot perhatian publik sejak babak pertama Grand Slam Asia Pasifik di Melbourne Park. Di laga perdananya, Konta membekuk unggulan kedelapan, Venus Williams dengan straight set 6-4, 6-2
Keberhasilan itu membuat langkah Konta makin ringan menghadapi babak berikutnya. Petenis nonunggulan Zheng Saisai dari China disingkirkan 6-2, 6-3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ada resep rahasia untuk keberhasilan dia sejauh ini. "Saya cuma berusaha meyakinkan diri terus-menerus agar saya mampu mengeluarkan penampilan terbaik yang diperlukan di tengah lapangan," ucap Konta.
Torehan bagus itu juga membuat dia menjadi petenis putri Inggris pertama yang lolos babak semifinal Grand Slam sejak Jo Durie pada Amerika Serikat Terbuka pada 1983.
Konta bersama-sama Andy Murray juga berhasil menjadi dua petenis Inggris yang sama-sama menjejak babak perempatfinal Grand Slam untuk pertama kalinya sejak Barker and John Lloyd di tahun 1977.
"Saya tidak tahu apakah saya sudah menyamai Jo Durie atau Sue Barker atau petenis siapapun. Saya cuma berupaya terus berkonsentrasi untuk terus tampil sebaik mungkin. Saya juga berusaha untuk terus membumi," ucap petenis 24 tahun itu.
Catatan penampilan Konta memnag belum begitu bergigi di turnamen Grand Slam. Sebelum di Australia Terbuka tahun ini, dia paling jauh mencapai babak keempat turnamen Grand Slam. Catatan itu dibuatnya di Amerika Serikat Terbuka tahun lalu, Torehan tersebut sudah telah membuat dia menjadi petenis nomor satu Inggris, menggeser Heather Watson. Kini ranking dunianya juga sudah menembus 50 besar dunia dengan berada di urutan ke-47 dunia. Dia sudah melompat 100 setrip dari tahun lalu!
Posisinya di saat ini tak didapatkan dia begitu saja. Konta sudah merintis jalur itu sejak berusia delapan tahun. Demi mengasah bakat dan kemampuannya, Konta berlatih di Sanchez Academy di Barcelona, terpisah dengan orang tuanya yang tinggal di Sydney.
Dengan pertimbangan jarak dan agar bisa memberikan dukungan lebih mudah, keluarganya meninggalkan Australia dan hijrah ke Eastbourne, East Sussex di tahun 2005.
"Orang tua saya merasa kalau, ya, di saat umur saya 13 tahun atau 14 tahun, mereka tak bisa tinggal jauh dengan jarak separuh dunia," jelas Konta.
Lagipula, dengan pertimbangan memiliki paspor Hungaria selain Australia, Eropa dinilai pilihan yang paling tepat.
"Mereka sudah benar-benar berkorban untuk saya," tutur Konta yang juga jago dalam persaingan lari 800 meter saat masih di sekolah dasar itu.
Setelah berlatih di Barcelona, Konta kemudian mengasah kemampuan di Weybridge Tennis Academy di Inggris dan dipoles Justin Sherring pada Januari 2011. Setahun kemudian dia bergabung dengan National Tennis Academy di Roehampton.
Mulai Agustus 2014, Konta ditangani pelatih asal Spanyol Esteban Carril. Mulai akhir 2014, Konta mulai didampingi oleh pelatih mental yang juga rekan Carril, Juan Coto.
"Saya ingin tinggal di Inggris dan saya senang ada di sana. Dan ketika saya tidak sedang melakukan perjalanan untuk tur turnamen-turnamen tenis saya akan tinggal di sana," ucap fans U2 dan Taylor Swift itu.Β
Dengan tiket babak semifinal yang sudah digenggamnya kini, Konta ditunggu publik Victoria di semifinal tunggal putri menghadapi Angelique Kerber dari Jerman di hari ke-11, besok (28/1/2-16). Konta sebagai pemain underdog mempunyai keuntungan untuk bisa mendpatkan simpati dari penonton. Selain itu, dia mempunyai nilai plus dengan masa lalunya yang pernah tinggal di Sydney.
Siap untuk melanjutkan kejutan dan rekor baru lagi, Konta?
(fem/krs)











































