Kerber Membalikkan Takdir dengan Ubah Mindset

Kerber Membalikkan Takdir dengan Ubah Mindset

Femi Diah - Sport
Rabu, 03 Feb 2016 16:20 WIB
Kerber Membalikkan Takdir dengan Ubah Mindset
Jakarta -

Angelique Kerber baru berhasil menjadi juara turnamen tenis grand slam di usia 28 tahun. Sukses itu disebutnya berkat perubahan mindset.

Kerber memastikan diri menjadi juara Australia Terbuka tahun ini usai mengalahkan Serena Williams di babak final pada 31 Januari ini. Titel itu menjadi koleksi pertama Kerber sepanjang kariernya. Sebelumnya, paling jauh sampai di babak semifinal turnamen grand slam,

Kerber menjadi unggulan keenam pada turnamen tersebut. Menilik lawan-lawan yang ditemuinya, ganjalan hanya terjadi di babak perempatfinal. Petenis Jerman itu harus menghadapi pemilik dua gelar grand slam, Victoria Azarenka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam prosesnya, Kerber sanggup menyingkirkan Azarenka dan menjejak babak semifinal. Kemenangan atas Azarenka itulah yang menjadi momentum Kerber untuk meraih gelar di Melbourne Park.

"Setelah mengalahkan Azarenka itu saya merasakan, 'Oke saya harus yakin dengan kemampuan saya. Kemenangan itu sudah menjadi jalan masuk buat saya untuk menjadi juara Grand Slam," kata Kerber seperti dikutip Tennis WTA.

"Perubahan mindset atau pola pikir itulah yang saya bikin dalam beberapa hari setelahnya. Saya menuju lapangan dengan yakin dan optimistis bisa menjadi juara. Saya tampil lebih agresif dan membuang jauh keyakinan kalau bakal ada seseorang yang menyerahkan gelar itu kepada saya. Bukan, bukan begitu. Hasil akhir itu bisa saya peroleh karena diri saya sendiri. Itulah kunci saat saya menjadi juara Australia Terbuka," tutur dia.

Lawan di semifinal relatif lebih enteng. Kerber dijadwalkan berjumpa dengan petenis nonunggulan, Johanna Konta.

"Saya menilai diriku sendiri sebagai orang yang memang membutuhkan waktu lebih panjang untuk meraih sesuatu. Tentu saja, saya yakin kepada diri saya sendiri tapi saya juga sudah melewati masa-masa naik turun dalam karier saya. Itu membuat saya berpikir apakah saya sudah berada di jalur yang tepat? Apakah saya bisa mencapai keinginan saya?" ucap petenis yang mengidolakan Steffi Graf itu.

"Saya didukung oleh tim yang hebat yang selalu mengingatkan saya, 'Kamu adalah petenis yang bagus dan kamu latihan serta bekerja keras. Suatu hari nanti kamu akan meraihnya," tutur Kerber.

Setelah menjadi juara itu, peringkat Kerber terdongkrak ke urutan kedua. Statistik mencatat Kerber meninggalkan Australia dengan 2.360 poin yang menjadi tambahan poin paling tinggi di antara petenis putri lainnya.



(fem/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads