Maria Sharapova langsung kehilangan salah satu sponsor utamanya setelah dia mengumumkan positif doping. Nike memutuskan untuk sementara menghentikan kontrak dengan petenis asal Rusia itu.
Sharapova beberapa jam lalu mengumumkan kalau dirinya gagal lolos tes doping. Tes yang dilakukan adalah dari penampilannya di perempatfinal Australia Terbuka, saat dirinya kalah dari Serena Williams.
[Baca juga: Sharapova Gagal Tes Doping di Australia Terbuka]
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kegagalan lolos doping, pengumpul lima gelar Grand Slam itu diskors mulai 12 Maret dan terancam hukuman berat sampai empat tahun. Masalah Sharapova tidak berhenti sampai di situ karena Nike telah menyatakan menghentikan sementara kontraknya dengan Sharapova.
"Kami sedih dan terkejut dengan berita soal Sharapova. Kami memutuskan untuk menghentikan hubungan dengan Maria sementara investigasi terus dilakukan. Kami akan terus memantau situasinya," demikian pernyataan Nike seperti dikutip dari Reuters.
Sharapova saat ini masih terikat kontrak dengan Nike sampai 2018. Kesepakatan antara mereka, yang ditandatangani pada tahun 2010, bernilai US$ 70 juta (sekitar Rp 902 miliar - berdasar kurs hari ini). Nike merupakan pemasukan sponsorship terbesar Sharapova, dan Sharapova merupakan atlet wanita dengan kontrak terbesar yang dipunya Nike.
Menurut Forbes, di sepanjang tahun 2015 saja Sharapova berhasil meraup US$ 29,5 juta (Rp 380,1 miliar) hanya dari kesepakatan dengan sponsor saja.
Dengan wajah cantiknya dan prestasi di dunia tenis, Sharapova adalah salah satu figur olahraga paling menjual. Dia punya banyak kerjasama sponsor, di antaranya produk kecantikan Avon, Porsche, Tag Heuer, Evian dan beragam lainnya. Saat dikonfirmasi Reuters, Avon menolak berkomentar.
(din/cas)