Sharapova membuat pengakuan tak lolos tes doping di ajang Australia Terbuka 2016 di sebuah konferensi pers di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin (7/3/2016) waktu setempat.
Karena kelalaian tak membuka tautan daftar zat yang tak diperbolehkan konsumsi oleh atlet di surat elektronik pribadinya. Dalam surat itu, WADA (Badan Anti Doping Dunia) dan ITF (Federasi Tenis Profesional) melarang penggunaan meldonium sejak 1 Januari 2016. Sharaphova pun positif mengunakan zat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mildronate merupakan obat untuk serangan jantung, yang belakangan diduga disalah gunakan oleh para atlet untuk meningkatkan performa.
CEO WTA, Steve Simon, sudah melansir pernyataan resmi berkaitan dengan Sharapova. Mereka juga menyerahkan sepenuhnya penyelesaian hal ini ke pihak Tennis Anti-Doping Program.
"Saya sangat sedih mendengar kabar mengenai Maria. Maria merupakan seorang pemimpin dan saya selalu mengenal dia sebagai seorang perempuan dengan integritas luar biasa," demikian penyataan resmi Simon seperti dilansir Twitter resmi WTA, @WTA.
"Meski demikian, seperti pengakuan dari Maria, merupakan tanggung jawab dari tiap pemain untuk mengetahui apa yang mereka masukkan ke dalam tubunya dan untuk mengetahui apakah itu diperbolehkan."
"Masalah ini kini ditangani oleh Program Anti-Doping Tenis dan standar prosedur mereka. WTA akan mendukung keputusan yang dihasilkan melewati proses ini," imbuhnya.
(cas/mfi)











































