Sebagai unggulan kedua di nomor ganda putri, Greysia/Nitya sebenarnya diharapkan bisa melaju jauh di turnamen ini. Apalagi, mereka sebelumnya punya rekor pertemuan yang bagus dengan Naoko/Kurumi. Dalam empat duel sebelumnya dengan pasangan Jepang itu, mereka selalu menang.
Namun, pada pertandingan babak pertama All England di Barclaycard Arena, Birmingham, Rabu (9/3/2016), Greysia/Nitya menyerah di tangan Naoko/Kurumi. Mereka kalah dua game langsung dengan skor 18-21, 21-23 dalam waktu 70 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertahanan mereka kali ini lebih kompak. Jarang buat mati sendiri dan susah untuk dimatiin," kata Nitya menambahkan.
Greysia/Nitya tak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka. Kekalahan ini pun mereka catat baik-baik sebagai bahan evaluasi ke depannya.
"Di lapangan seharusnya kami bisa mengolah bola, nggak buru-buru pengen cepet matiin. Karena dari mereka juga sebenarnya untuk matiin kami nggak gampang, untuk balik serang juga mereka kesulitan. Untuk selanjutnya kami tidak boleh buru-buru untuk matiin lawan," ujar Nitya mengevaluasi penampilannya.
Hasil Greysia/Nitya di turnamen ini menurun dari tahun sebelumnya. Di All England 2015 lalu, Greysia/Nitya terhenti di perempatfinal setelah kalah dari pasangan China, Tang Jinhua/Zhong Qiaxin.
Β
Tersingkirnya Greysia/Nitya membuat Indonesia tinggal punya dua wakil tersisa di nomor ganda putri, yaitu Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari.
(mfi/roz)











































