Praveen/Debby tampil sebagai juara usai menundukkan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, dalam partai final di Barclaycard Arena, Minggu (13/3/2016), dengan skor 21-12, 21-17.
Sepanjang pertandingan, suporter Indonesia yang hadir di Barclaycard Arena tak henti-henti meneriakkan dukungannya. Yel-yel serta teriakan semangat dari suporter 'Merah Putih' yang meramaikan arena pertandingan membuat Barclaycard arena terasa seperti Istora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku datang dari London, sama teman-teman mahasiswa di sana juga, banyakan. Kita sudah beli tiket dari dua bulan yang lalu, sudah ngerencanain buat nonton. Awalnya deg-degan juga sih pas beberapa wakil Indonesia pada kalah. Takut nggak ada pas di final. Tapi ternyata ada wakil dan menang. Alhamdulillah, senang banget rasanya," kata Hana Hanifah, mahasiswa London School of Economics and Political Science kepada badmintonindonesia.org.
"Nonton All England itu selalu kita tunggu-tunggu. Pokoknya kalau lihat Indonesia bertanding, kalau kita bisa dukung, pasti dibela-belain. Walaupun lumayan jaraknya dari London, lagi banyak tugas juga, tapi demi dukung Indonesia kita tetap semangat," kata Hana lagi.
"Senang banget, alhamdulillah Indonesia juara lagi ya. Semoga tahun depan juga makin banyak juaranya," kata Rosi Meilani, warga Indonesia yang menetap di Birmingham.
![]() |
Dukungan suporter Indonesia diakui Praveen/Debby mendongkrak semangat mereka saat bertanding. Pasangan ganda campuran peringkat delapan dunia itu pun merasa seperti berlaga di kandang sendiri.
"Rasanya senang sekali bisa juara di All England. Ini merupakan bagian dari sejarah perjalanan kami sebagai pasangan. Dan hasil ini pun tentu salah satunya karena doa dan dukungan masyarakat Indonesia," ucap Debby.
"Pas main rasanya semangat sekali karena penonton di sini juga luar biasa, seperti di rumah sendiri rasanya," katanya.
(nds/mfi)