Sukses Praveen/Debby menjadi juara All England memberi angin segar bagi persiapan Indonesia seiring inkonsistensi prestasi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor yang sama.
Praveen/Debby kini diharapkan menjadi ujung tombak kedua nomor ganda campuran pada Olimpiade di bulan Agustus depan. Keduanya kompak tak keberatan dengan target itu meski masih berjuang untuk mengamankan posisi delapan besar dunia hingga akhir April nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya siap untuk menjadi tumpuan ke Olimpiade Rio. Saya siap ditarget emas Olimpiade!" ucap dia.
Senada, Praveen juga tak keberatan dengan target di Olimpiade tersebut. Pemain kelahiran Bontang 21 tahun lalu tersebut menyatakan, "Kami sudah mendapatkan kepercayaan saat ini, kenapa harus tidak siap?".
Akan tetapi, Praveen tidak mau dianggap menjadi pesaing Tontowi/Liliyana ke ajang olahraga paling akbar sejagad tersebut. "Kami anggap kami masih pelapis mereka berdua dan harus banyak mengejar prestasi mereka. Kan baru sekali juara," tutur Praveen.
Hingga saat ini, keduanya masih ada di urutan ketujuh race to Olympic. Hingga akhir April sebagai batas pengumpulan poin Olimpaide, mereka masih menyisakan stidaknya dua turnamen besar, Malaysia Terbuka dan Singapura Terbuka. Sementara, Tontowi/Liliyana ada di urutan keempat race to Olympic. Sebuah negara bisa mengirimkan dua wakil di nomor ganda asalkan ada dua pasangan di peringkat delapan besar.
(fem/krs)











































