Sudah cukup lama Tontowi/Liliyana tak menjadi juara. Kurang lebih setahun belakangan ini mereka puasa gelar. Predikat juara diraih terakhir kalinya saat mereka tampil di Kejuaraan Asia 2015 di Wuhan, China usai mengalahkan pasangan Hong Kong, Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah, di partai final, 26 April.
Sejak itu, Tontowi/Liliyana kesulitan untuk menjadi jawara. Laju mereka mentok sebagai finalis, di Korea Terbuka pada bulan September 2015 dan Denmark Terbuka pada bulan Oktober.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi saya pribadi, kalau dapat medali perak artinya pengulangan di Olimpiade Beijing. Jadi, saya ingin kami--saya dan Owi--bisa dapat emas di Brasil," kata Liliyana suatu ketika.
Malah jika ditilik pada persaingan super series, Tontowi dan Liliyana lebih lama lagi tak menjadi juara. Titel terakhir dibuat Tontowi/Liliyana di Prancis Terbuka yang dihelat bulan Oktober 2014.
Pelatih ganda campuran pelatnas, Richard Mainaky, relatif lebih tenang menghadapi situasi itu. Dia belum khawatir dengan laju ganda campuran tersebut tanah air tersebut.
Richard hanya terus memompa semangat Liliyana agar tak makin ngedrop. Sementara, Tontowi mendapatkan menu ekstra untuk perbaikan fisiknya meskipun dalam perjalanannya langkah itu sedikit menjadi blunder.
"Tontowi malah ngedrop sampai terkena demam berdarah. Tidak apa-apa waktunya masih cukup untuk meningkatkan performanya lagi menuju Olimpiade," ucap dia.
Optimisme dan kejelian Richard memoles masing-masing pemain dibarengi 'bantuan' Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi juara England membuat Tontowi/Liliyana bangkit. Mereka menjawab pertanyaan publik dan penantian mereka sendiri di Malawati Stadium, Shah Alam, Selangor, Minggu (10/4/2016).
Ganda campuran peringkat dua dunia membawa pulang trofi setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, di final dengan skor 23-21, 13-21 dan 21-16.
Bukan sekadar trofi yang dibawa pulang Tontowi/Liliyana tapi lebih dari itu, sebuah kepercayaan diri, yang mulai terkikis kembali terpompa lagi. Agar Liliyana kembali optimistis dan percaya kepada Tontowi. Juga sebaliknya, agar Tontowi ingat manisnya menjadi juara.
Sebab, pertarungan yang sesungguhnya belum benar-benar tiba. Waktunya kian dekat dengan sedikit waktu yang tersisa untuk menambah poin-poin ke Olimpiade di bulan Agustus nanti.
Kini keduanya ada di urutan ketiga race to Olympic, tepat di bawah pasangan Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na. Urutan pertama ditempati Zhang Nan/Zhao Yunlei (China).
Tak ada istirahat buat Tontowi/Liliyana usai tampil di Malaysia. Mereka akan bertarung di Singapura Terbuka Super Series mulai hari Rabu (13/4/2016).
Ayo cetak lagi gelar juara, Tontowi/Liliyana!
(fem/rin)











































