Bermain di Singapura Indoor Stadium, Rabu (13/4/2016), Linda tumbang lewat laga dua game. Linda kandas lewat pertandingan yang bergulir dalam tempo 38 menit dengan skor 12-21, 9-21.
Sejak awal pertandingan, Linda kesulitan mengantisipasi bola-bola Marin. Dalam prosesnya Linda makin mudah kehilangan poin karena fisiknya yang kedodoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Linda sempat bingung karena Marin tidak mati-mati, tetapi Linda harus pintar-pintar cari serangan, harus ada inisiatif seperti itu.
βKecepatannya dia pun berkurang. Kalau stamina berkurang, otomatis kecepatan juga berkurang,β imbuh Sarwendah yang juga mantan pemain nasional itu.
Singapura Terbuka menjadi turnamen keempat beruntun yang diikuti Lida. Tiga turnamen lain yang diikuti Linda sebelum turun di Singapura adalah Selandia Baru Teruka Grand Prix Gold, India Terbuka Super Series, dan Malaysia Terbuka Super Series Premier.
Dalam empat turnamen itu, Linda selalu tumbang di babak-babak awal. Bahkan dalam dua turnamen super series--Malaysia dan India--Linda tersingkir di babak pertama. Padahal dia tengah berebut tiket Olimpaide 2016 Rio de Janeiro dengan pemain PB Djarum Kudus, Maria Febe Kusumastuti. Dengan peringkat pemain tunggal putri, Indonesia hanya mendapatkan satu tiket ke Brasil. Untuk sementara, Febe yang masih memimpin dengan ranking 21 sedangkan Linda ada di peringkat ke-23 race to Olympic.
βIkut turnamen berturut-turut memang melelahkan tetapi mau bagaimana lagi, Linda kan mau mengejar poin ke olimpiade. Seharusnya Linda sudah siap untuk mengejar poin. Apalagi dia pemain senior bukan pemain baru, harus bisa mengatur semuanya,β ucap Sarwendah.
Β
βLangkah kaki Linda memang berat, sepulangnya dari Singapura nanti, kami memang mau menguatkan Linda dari bagian pinggang ke bawah. Kalau teknik, Linda sudah tidak diragukan,β ujar Sarwendah.
(fem/mrp)











































