Linda Kebingungan Matikan Marin

Singapura Terbuka Super Series

Linda Kebingungan Matikan Marin

Femi Diah - Sport
Rabu, 13 Apr 2016 18:02 WIB
Linda Kebingungan Matikan Marin
PBSI
Jakarta - Linda Wenifanetri berada pada level yang berbeda degan Carolina Marin. Pemain tunggal putri pelatnas PBSI itu disebut kebingungan menghadapi permainan pebulutangkis nomor satu dunia asal Spanyol itu.

Bermain di Singapura Indoor Stadium, Rabu (13/4/2016), Linda tumbang lewat laga dua game. Linda kandas lewat pertandingan yang bergulir dalam tempo 38 menit dengan skor 12-21, 9-21.

Sejak awal pertandingan, Linda kesulitan mengantisipasi bola-bola Marin. Dalam prosesnya Linda makin mudah kehilangan poin karena fisiknya yang kedodoran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

β€œLinda sering kurang siap, padahal dia sudah tahu bola-bola atas itu akan diturunkan ke arah mana oleh Marin, tetapi dia tidak mengantisipasi hal ini," kata Sarwendah Kusumawardhani, asisten pelatih Linda kepada Badminton Indonesia.

"Linda sempat bingung karena Marin tidak mati-mati, tetapi Linda harus pintar-pintar cari serangan, harus ada inisiatif seperti itu.

β€œKecepatannya dia pun berkurang. Kalau stamina berkurang, otomatis kecepatan juga berkurang,” imbuh Sarwendah yang juga mantan pemain nasional itu.

Singapura Terbuka menjadi turnamen keempat beruntun yang diikuti Lida. Tiga turnamen lain yang diikuti Linda sebelum turun di Singapura adalah Selandia Baru Teruka Grand Prix Gold, India Terbuka Super Series, dan Malaysia Terbuka Super Series Premier.

Dalam empat turnamen itu, Linda selalu tumbang di babak-babak awal. Bahkan dalam dua turnamen super series--Malaysia dan India--Linda tersingkir di babak pertama. Padahal dia tengah berebut tiket Olimpaide 2016 Rio de Janeiro dengan pemain PB Djarum Kudus, Maria Febe Kusumastuti. Dengan peringkat pemain tunggal putri, Indonesia hanya mendapatkan satu tiket ke Brasil. Untuk sementara, Febe yang masih memimpin dengan ranking 21 sedangkan Linda ada di peringkat ke-23 race to Olympic.

β€œIkut turnamen berturut-turut memang melelahkan tetapi mau bagaimana lagi, Linda kan mau mengejar poin ke olimpiade. Seharusnya Linda sudah siap untuk mengejar poin. Apalagi dia pemain senior bukan pemain baru, harus bisa mengatur semuanya,” ucap Sarwendah.
Β 
β€œLangkah kaki Linda memang berat, sepulangnya dari Singapura nanti, kami memang mau menguatkan Linda dari bagian pinggang ke bawah. Kalau teknik, Linda sudah tidak diragukan,” ujar Sarwendah.



(fem/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads